Rabu, 19 Oktober 2016

CIRI-CIRI HATI YANG KERAS




 1. Tidak erfungsinya panca indera
            Al-Qur’an tidak dapat menyucikan hati dan tidak dapat menghidupkan hati yang telah membatu, sedangkan penyebabnya adalah matinya panca indera dan tidak berjalan fungsinya.  Ibnul Jauzi berkata, “ ketika saya memperhatikan  surat Al An’am ayat : 46.
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah Tuhan selain Allah yang Kuasa mengembalikannya kepadamu?" perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga).
Setelah itu datanglah petunjuk yang menghindarkan saya dari kekeliruan, yaitu bahwa yang dimaksud dari ayat itu adalah pendengaran dan penglihatan itu sendiri. Dengan demikian, pendengaran itu adalah alat untuk mengetahui segala sesuatu yang dapat didengar, dan penglihatan itu adalah alat untuk mengetahui sesuatu yang dapat dilihat. Keduanya memperlihatkan segala informasi dari luar kepada hati, lalu hati pun merenungkan dan mempertimbangkannya.
2. Terhalang dari kebenaran
Ketika melanjutkan  perkataannya tentang pengaruh dosa, Ibnul Qoyyim berkata ”sebagian dari pengaruh dosa. Ibnul Qayyim berkata, “ sebagian dari pengaruh dosa adalah terhalangnya hati dari Rabb-nya dunia, sedangkan penghalang terbesar pada hari kiamat adalah seperti dalam firman Allah QS Al-Muthaffifin : 15 “sekali-kali tidak!, Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.”
Dosa-dosa telah menghalani mereka untuk melewati jarak menuju hati yang bersih, sehingga mereka tidak mampu melihat apa yang dapat diperbaiki dan menyucikan, serta apa yang merusak dan mencelakaknnya. Akibatnya, mereka tidak mampu melewati jarak antara hati mereka dengan rabb mereka, agar hati mereka dapat sampai kepada-Nya yang menjadiakn mereka beruntung denagn kedekatan dengan-Nya, dan kemuliaan dari-Nya. Demikianlah, mereka benar-benar terhalangi dari hati yang bersih dan dari pencipta mereka karena dosa-dosa yang mereka perbuat ( Al-Jawabul kafi, hlm. 83) 
Allah subhanahu wa ta’ala eberfirman dalam QS : Al- A’raf: 100 :
“......dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?”
3.Hati yang membatu, terjajah oleh dunia
            Tidak ada gunanya minuman dunia yang mans jika menyebabkan tersemat, atau tersedak di tenggorokan. Nabi bersabda : “Binasalah hamba dinar, hamba dirham, hamba pakaian, jika diberi ia rela, dan jika tidak diberi ia marah, tergelincir dan terjungkir, dan jika terkena duri ia tidak mencabutnya.” (shahih, HR. Al Bukhari dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, seperti dalam Shahih Jami’ Shagir no. 2962)
4. Menburuknya Fitrah
            Syeikh Islam Ibnu Taimiyah berkata ketika menggambarkan keadaan orang yang terlalu mencintai makhluk sehingga fitrahnya itu memburuk : “ suatu ketika ada seseorang yang mencintai warna hitam, sehingga iapun mencintai segala sesuatu yang berwarna hitam, hingga pada hewan anjing, hal ini merupakan contoh dari semua penyakit yang ada di hati, dalam gambaran dan keinginannya.” ( Al Fatawa Al-Kubra 10/82 cet 2, Darul Wafa 2001)
5. Senang berbuat Dosa
            Senang dengan kemaksiatan, berbangga-bangga dengannya dan mengajak orang lain kepadanya merupakan bukti kecintaan yang sangat besar pada dosa dan kebodohan serta keburukan. Akibat dari menganggap remeh terhadap takdir Allah dengan mendurhakai-Nya.
Ibnul Qayyim telah menamai ciri-ciri tersebut dengan mengatakan, “Terbenamnya hati adalah sebagaimana terbenamnya sesuatu dalam suatu wadah, ia benamkan ke tempat yang paling dalam, saat pemiliknya tidak menyadari. Adapun tanda terbenamnya adalah dia senantiasa mengelilingi hal-hal yang hina, serta perbuatan-perbuatan yang keji dan buruk.
6. Menjadi Permainan Setan
            Ingatlah selalu bahwa akal yang sehat itu terdapat pada tubuh yang sehat. Ini berarti bahwa pemberian makanan iman, dan perhatian seseorang kepada hatinya_ dengan izin Allah_ tentu akan membuahkan perbaikan pemahaman-pemahaman anda, dan menjaga agar pola pikir anda tetap berada dalam ruang syariat yang lurus dan lingkar hidayah.
            Sebaliknya, kerasnya hati dan kekeringannya, akan diikutid dengan kerusakan yang akan merusak gambarnnya tentang kebenaran. Sehingga tidak mampu membedakan yang baik dengan yang bathil dan yang sejenisnya. Perhatikanlah! Keadaan seorang pembangkang yang menjadi permainan setan. Ketika setan mempermainkan hatinya, merusak pikirannya, membalikkan pemahamannya. Pada saat itulah setan menguasainya, kesesatanpun telah mengalahkannya. Hal ini dapat kita lihat jelas pada diri pembunuh Ali bin Abi Thalib yakni musuh Allah Abdurrahman bin Muljam. Wallahu Musta’an
( di ambil dari buku " Periksalah Hati Anda!" Karya Dr. Khalid Abu Syadi)

Tidak ada komentar:

_Resolusi_

     Menjelang akhir tahun ini setiap orang pasti memiliki resolusi, ya memang resolusi ini dianggap penting apalagi pada moment-moment saat...