Semburat jingga perlahan-lahan melukis semesta dengan cahayanya.... hiruk
pikuk manusia kali ini terlihat syahdu.... karena aku tahu kesibukan mereka karena
punya tujuan yang entah ku tak tahu...
Sore ini sungguh sangat menakjubkan.... aku banyak belajar dari berbagai
ragam manusia dengan segala aktivitasnya.. Ya, kebanyakan mereka beraktifitas untuk
dunianya...
Aku termenung bertafakur... apakah segudang aktifitas-aktifitas mereka
menyertakan Allah di dalamnya atau justru malah melalaikan Allah..? sekali-lagi
aku tidak akan pernah tahu.. sebab hati seseorang hanyalah Allah Yang Maha
Mengetahui....
Ketika aku termenung.... aku melihat seorang nenek-nenek ditengah sawah
yang telah dipanen. Aku perhatikan apa yang tengah nenek tersebut lakukan..
karena sekali-kali beliau membungkukkan badannya. Dan masyaallah.... ternyata
nenek itu memungut sisa-sisa padi yang tertinggal setalah dipanen...
Aku tidak tahu apakah nenek itu punya keluarga apa tidak... apakah ada
sanak saudaranya yang merawatnya tidak, aku tidak tahu. Tapi sungguh..
pemandangan yang aku saksikan membuat aku terus menerus untuk selalu bersyukur
atas karunia Allah... karunia yang tak ternilai begitu mengguyur hambaMu yang
dhaif ini....
Aku bersyukur masih mempunyai keluarga... aku bersyukur masih bisa makan
tanpa harus bersusah payah mencari
seperti yang nenek tersebut lakukan, terlebih aku sangat dan sangat bersyukur
sekali masih mempunyai Allah dalam hidupku...
Aku tak akan pernah risau tentang hidupku, tentang masa depanku atau
tentang apapun itu... karena aku masih punya Allah. Selama Allah masih dalam
lubuk hatiku selama itu pula kekhawatiranku akan terus sirna.....
Terima kasih ya Allah.. atas pelajaran kehidupan yang Engkau berikan sore
ini... hidupku semakin penuh makna dan bahagia tentang apa yang aku punya....
Terima kasih Ya Allah.... Ya Rabbi kama yanbaghili jalali wa A’dhimi
shulthanik....”
_Kala
Mentari Masuk ke Peranduan_