Jumat, 03 Februari 2017

BERSAMA KELUARGA MENGGAMPAI SYURGA





Hidup di dunia dan memiliki keluarga merupakan sebuah anugerah yang tak ternilai, bagaimana tidak di belahan dunia lain ternyata ada yang tidak memiliki keluarga maupun sanak saudara....
Ketika memiliki keluarga, hal terindah adalah di saat moment-moment kebersamaan tiba, yakni saat hari Raya Iedul Fitri. Di waktu inilah kita berkumpul bersama, saling berbahagia melepas rindu yang menyesakkan dada. Tapi, tahukah kalian? Bahwasanya banyak yang berkumpul bersama keluarganya di dunia namun mereka tidak berkumpul di akhirat.. bahkan sekalipun seorang anak dengan ibunya, ataupun anak dengan ayahnya? Lalu bagaimana tips agar kita dan keluarga senantiasa bersama di dunia juga di akhirat? Berikut kami akan menuturkan problem solving yang Allah Subhanahuwa Ta’ala tunjukkan khusus untuk para HambaNya dalam QS Ath Thur :21 :

“ dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka. dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.”
            Subhanallah.... Allah SWT memberitahuakan tentang karunia-Nya, kemurahan-Nya, anugerah-Nya, kelembutan-Nya terhadap makhluk-makhluk-Nya, juga tentang kebaikan-Nya, bahwasanya orang-orang yang beriman itu apabila keimanan mereka itu diikuti oleh keturunan mereka, maka Allah akan mempertemukan mereka dengan orang tua mereka di surganya, walaupun amalan-amalan mereka itu tidak dapat menandingi amalan-amalan orang tua mereka. Supaya mereka merasa senang dengan kehadiran anak keturunan mereka di tempat tinggal mereka. Lalu Allah menyatukan mereka dengan sebaik-baiknya, Dia mengangkat derajat orang yang kurang amalnya melalui orang yang sempurna amalnya dengan tidak mengurangi amalnya atau menurunkan kedudukannya, sehingga samalah antara orang ini dengan orang yang lebih tinggi derajatnya itu. Subhanallah...
Imam Ats-Tsauri meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata : Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat keturunan orang yang beriman menjadi sederajat dengannnya walaupun amal mereka lebih rendah dari padanya, agar dia merasa senang dengan kehadiran mereka.  
Ibnu Abbas meriwayatkan tentang QS Ath Thur ayat 21 : yaitu orang-orang yang diikuti keimanannya oleh anak keturunannya, dan mereka selalu dalam keta’atan, maka Allah SWT pertemukan mereka di surga, di sebabkan keimanan mereka. Serta anak- anak kecil mereka Kami (Allah) pertemukan mereka semua.
Abdullah Bin Imam Ahmad meriwayatkan dari Ali, dia berkata : Khadijah bartanya kepada Nabi SAW tentang kedua putranya yang telah meninggal dunia pada masa jahiliyyah, lalu Rosulullah SAW menjawab “keduanya berada di dalam neraka.” Ketika Rosulullah SAW melihat ketidaksenangan di wajahnya, beliau bersabda, “Seandainya engkau melihat tempat keduanya, maka pasti engkau marah kepada keduanya.” Lalu Khadijah bertanya lagi, “Wahai Rosulullah, lalu bagaimana dengan anakku darimu?” Beliau menjawab, “Di dalam surga”. Kemudian Rosulullah SAW bersabda lagi. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan putra-putra mereka berada di dalam surga, dan sesungguhnya orang-orang musyrik beserta putra-putra mereka berada di dalam neraka. kemudian Rosulullah SAW membaca QS Ath-Thur ayat 21 sampai akhir ayat.
            Hal ini merupakan karunia Allah SWT yang diberikan kepada anak-anak karena keberkahan amalan orang tuanya, sedangkan karunia Allah SWT yang diberikan kepada orang tua karena keberkahan dari do’a anak-anaknya, telah di riwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairoh RA, dia berkata : Rosulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat seorang hamba yang shaleh di surga. Hamba itu kemudian bertanya, ‘Wahai Rabb, dari mana aku mendapatkan semua ini?’ Maka Allah berfirman,’ Berkat permohonan ampunan dari anakmu untukmu.
            Sanad hadits di atas shahih, namun tidak diriwayatkan oleh yang lainya. Akan tetapi ada syahid (sanad penguat) baginya di dalam kitab Shahih Muslim dari Abu Hurairah, dari Rosulullah SAW: “ Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; Shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat baginya, dan anak shalih yang selalu mendo’akannya.”
            Alangkah beruntungnya... jiwa-jiwa yang telah mati namun amalannya senantiasa mengalir tanpa terputus, tidak ada kebahagiaan di dunia dan di akhirat selain mertambahlah timbangan kebajikannya yang menentukan masuk tidaknya seseorang ke dalam gerbang jannatun Na’im.
            Akhwati fiel iimaan... sekecil apapun keimanan yang ada dalam hati kita, Allah SWT pasti akan memperhitungkannya. Ya... meski sebesar dan seberat biji sawi sekalipun, Allah tetap akan memasukkannya ke dalam surga-Nya. Untuk itu jagalah keimananmu dengan amal keta’atanmu. Sebab iman bertambah karena keta’atan. Wallohu musta’an

Referensi
Tafsir Ibnu Katsir, jld 9, hal. 204
Tafsir Ath-Thobary, jld 9, hal. 7656
Ad-Duur Al Mantsur Fie Tafsir Al Ma’tsur, jld 6, hal. 147



Tidak ada komentar:

_Resolusi_

     Menjelang akhir tahun ini setiap orang pasti memiliki resolusi, ya memang resolusi ini dianggap penting apalagi pada moment-moment saat...