Ada satu ranah yang tak pernah bisa kita prediksikan... ada satu ranah
yang tidak pernah bisa kita terawang... kita hanya bisa mengira-ngira dengan
keterbatasan akal kita sebagai manusia.. ya. Itulah ranah TAKDIR-Nya...
Satu ranah yang tidak satupun
makhluk Allah yang tahu... malaikat sekalipun.. karena Allah lah Sang
Penguasanya. Terkadang ranah inilah yang sering kali kita tidak menyadarinya bahwa
Allahlah Penguasanya, Allah lah pemilik Skenario dunia dan seisinya..
Kita sering kecewa dan putus asa
terhadap apa yang telah ditakdirkan untuk kita, kita tidak pernah sekalipun
melihat takdir itu dengan positif... sebab yang selalu membuat takdir itu
negatif adalah diri kita sendiri. Makanya dinamakan Iman kepada takdir yang
baik dan Buruk. Nah, pada asalnya hanya Iman kepada Takdir saja. hanya saja
manusia sering kali tidak mau menerima takdir yang buruk, jadi ditambahkanlah
Iman kepada takdir yang baik dan buruk. Manusia inginnya baik dan bahagia saja,
padahal disetiap tangisan dan air mata itu ada senyuman kebahagiaan yang sering
kali kita tidak mau menjemputnya. Kita terlanjur terpuruk dalam keputus asaan. Iya
kan?
Coba kita mau membuka mata hati kita, katakan sejujurnya pada hati apa
yang dirasakan? Apapun takdirnya timbangan baik atau buruknya adalah hati. Jika
kondisi hatinya buruk, imannya lemah, maka sudah dipastikan jawabannya adalah
takdir yang buruk. Namun sebaliknya jika hatinya sedang bagus, imannya sedang
menaik maka dapat dipastikan takdir yang diterimannya adalah baik.
Sahabat... memang...kita punya visi dan misi dalam hidup kita.... kita
juga punya planning dan target-target yang harus kita dicapai...... namun
ingatlah....! bahwa Allahlah Pemilik rencana seluruh hidup kita. Oleh karena itu,
selalu meminta pertolonganlah kepada-Nya... karena tanpa Allah kita tak ada
artinya... dan jangan terlalu kecewa jika rencana kita tidak seperti
rencana-Nya, sebab Allah lebih tahu apa yang terbaik buat kita....
Ketika rencana kita tidak sesuai dengan kenyataan.. maka bersyukurlah..
bahwasanya Allah ingin menguji kita seberapa kegigihan kita dalam mengejar apa yang
telah kita rencanakan.... atau mungkin dalam perjalanannya kita melupakan kuasa-Nya,
sehingga menegur kita agar kita tidak terlalu jauh dari-Nya....
Banyak-banyaklah bersyukur sahabat.... sebab sedikit sekali hamba-hamba Allah
yang bersyukur... Alhamdulillahi bini’matihi tatimmus shalihat....