Islam selalu memuliakan profesi apapun itu,
asalkan masih dalam koridor syari’at. Salah satunya adalah menjadi guru. Betapa mulianya profesi ini, menjadi guru
yang dirindu, dan mejadi sang pelopor kebaikan, yang akan senantiasa dikenang
dan dimuliakan oleh peserta didiknya, sebagaimana yang tercantum dalam hadits :
خيركم من تعلم القران و
علمه
“Orang terbaik kalian adalah yang mempelajari
al Qur’an serta mengajarkannya”
menjadi
guru sebagai pelopor kebaikan tidaklah mudah, karena harus menjadi qudwah
dihadapan anak muridnya. Tapi buah dari kepahitan itu akan terasa manis dirasa
kelak diakhirat, pahalapun akan senantiasa mengalir. Sebagaimana dalam
sabdanya:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka
dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.”
(HR. Muslim no. 1893).
Guru
merupakan pahlawan sepanjang waktu, tapi bukan berarti setiap waktu harus
diingat atau diperingati pada waktu-waktu tertentu. Coba kita renungkan keadaan
kita saat ini, bukankah diri kita saat
ini merupakan salah satu hasil didikan guru-guru kita dahulu??
Lewat gurulah
Allah SWT memberikan ilmu-Nya kepada kita berupa pengetahuan maupun
keterampilan, Guru bagaikan pelita ditengah gelap gulita,
penguat hati ditengah gersangnya jiwa serta sebagai lambang keagungan orang
yang berilmu.(Hasna Amatillah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar