Jumat, 15 September 2017

SEKELUMIT HIKMAH DARI FILM SHALAHUDDIN







Zamanmu bagaikan taman,
 Dan masamu bagaikan tanaman yang menghijau
Mengingatmu bagaikan burung yang mematuk dari hati
Engkau telah masuk ke dalam sejarah kami suatu malam
Harumnya sejarah bagaikan misk dan ambar
Menemanimu di dalam gua, bagaikan mengencangkan pelana kuda
Pasukanmu di Hittin berdo’a dan bertakbir
Kedatanganmu yang tertunda membuat kuda-kuda bersedih
Pedangmu hampir menyembelih dalam  kerinduan
Kudamu di Sinai hampir meminum air matanya
Dan kuda-kuda itu bersedih ketika melihatmu
Pohon dedalus Syam dan bunganya menangisimu
Bunga Ghauta sampai hancur menangisimu
*      Seorang ayah dan anak terkadang berbeda pandangan. Karena setiap kepala memiliki pandangan masing-masing. Bukan berarti pandangan yang berbeda-beda ini menjadikan terputusnya hubungan anak dengan ayahnya.  Karena kebijakan adalah tolak ukur masing-masing. Tapi sikap ayah juga memberikan penghargaan dan kebebasan dalam berfikir kepada anaknya.
*      Ada suatu hal yang membingungkan dan tidak tahu bagaimana jawaban yang tepatnya... Apa perbedaan sikap tegas dan keras ? begitu juga sikap lemah lembut dan menggampangkan? Itulah sikap yang dialami manusia , lalu bagaimanakah jika hal tersebut dialami oleh sulthan? Ketika perang tengah berkecamuk, yang menyangkut urusan ummat setelahnya. Akan banyak kondisi  absurd dan keadaan yang membingungkan. Ketika itu terlalu banyak bertanya menjadi beban bagi seorang pemimpin. Kekhawatiran dari tindakan berlebihan itu sendiri. Jika ada orang yang menilai zanki bersikap berebihan dalam kekerasan, mengapa tak ada orang yang menilai sikap berlebihan dalam lemah lembut?
*      Diplomat harus memiliki sedikit sikap humoris untuk mencairkan suasana.
*      Siasat tergantung kondisi, jika kondisi berubah maka siasat juga berubah.
*      Banyak pemimpin yang bersiasat berdasarkan kebencian dalam dirinya. Lalu meyakini siasat tersebut melebihi yakin terhadap keluarga dan anaknya.
*      Menghindari bahaya saat ini, untuk menghindari bahaya yang belum terjadi.
*      Kelicikan musuh berasal dari siasat. Karena mereka bisa memanfaatkan orang lain kemudian setelah itu dimusnahkan.
*      Orang mengatakan siasat sementara yang tergantung oleh keadaan.
*      Salah satu sebab Shalahuddin menghindari kekuasaan dan politik adalah siasat. Karena siasat lebih cenderung  buruk dan licik ia juga bisa dikatakan tipu muslihat.
*      Bagaimanapun kebaikan menghapus keburukan dan nilai sesuatu tergantung bagaimana akhirnya.
*      Bagaimanapun banyak yang samar dalam persoalan ini (usamah), banyak yang tidak jelas bercampur antara banyak kepentingan dan membutuhkan TAQWA dan KEWASPADAAN. Lalu ia meyakini atau mengabaikannya.
*      Perempuan dapat merebut hati laki-laki. Tapi kemudian laki-laki mengalahkan perempuan.
*      Mengangkat pemimpin wanita bisa menjadi senjata ampuh untuk memerangi para Perwira Islam. Karena jika perang melawannya maka hal tersebut sungguh melawannya. Namun jika tidak memeranginya maka ada 2 hal.
*      Dalam peperangan Allah akan memuliakan pihak lain dan menghinakan pihak yang lainnya juga. Meskipun ia memiliki kebesaran dan kehebatan tentaranya.
*      Melihat musuh tampak bersatu, pada hakikatnya hati mereka terpecah belah. Karena mereka memiliki kepentingan masing-masing dan diantara mereka tidak ada yang mau dirugikan.
*      Islam selalu menjunjung tinggi akhlaq mulia hingga gentingnya suasana dalam perangpun islam tetap memperhatikannya.
*      Jika kalian menolong Allah Ta’ala, niscaya Allah juga akan menolong kalian dan mengokohkan kedudukan kalian.
*      Setiap orang dimudahkan pada tujuan apa ia diciptakan oleh Allah. Terimalah apa yang telah dikaruniakan Allah. Jangan kau berpaling kepada yang lain yang justru bisa mencelakakanmu.
*      Putus asa terletak pada 2 kondisi yang menenangkan.
*      Tidak pantas bagi keturunan ayub jatuh dari kudanya. Dan tidak segera kembali untuk bangkit. Dan melatihnya untuk tunduk dan patuh.
*      Kau harus menyatukan hati kamu dan kudamu.
*      Jika nafsu berkuasa akalpun hilang. Nafsu kekuasaan tidak seperti nafsu lainnya.
*      Terkadang aku merenung tentang keadaan kita dengan takdir, yaitu seperti seorang penumpang kapal yang dikendalikan oleh orang lain. Dia bisa berjalan kedepan maupun ke belakang, ke kanan atau ke sisi kiri kapal, namun itu semua sama sekali tidak mengubah arah kapal.
*      Terkadang orang yang berada disekeliling kita yang menyadari potensi kita, yang mana kita sendiri tidak menyadarinya.
*      Paman Shalahuddin yang bisa melihat cerahnya masa depan beliau. Bahkan ayah dan saudara-saudaranya tidak dapat melihatnya, bahkan beliau sendiripun tidak melihatnya.
*      { Shalahuddin menceritakan antara dirinya dan pamannya} :
Dulu kami contoh 2 sahabat yang terpisah....
kami terpisah dalam hal yang menyatukan kami... dan bersatu dalam hal yang memisahkan kami.
Aku sembunyikan yang ada dalam diriku... tapi dia ceritakan apa yang ada pada dirinya.
Aku sangat berhati-hati dalam masalah dunia.... tapi dia mengambil semuanya. Aku berfikir dahulu baru menyerang.... tapi dia menyerang dahulu lalu menilai hasilnya.
Aku melihat sesuatu dengan sangat teliti  dan melihat apa yang ada dibaliknya... tapi dia meyakini apa yang didengarnya, dilihat, diraba dan apa yang ia rasakan. Aku berusaha membedakan antara keinginan nafsuku dan apa tujuan ummat sebagai tanggung jawab kita kepada Allah... Adapun dia, tidak terlalu memperhatikan hal itu,  dia adalah ksatria yang tangguh tanpa tidak ada waktu untuk bertanya-tanya.
Mungkin, perbedaan inilah yang telah menyatukan kami.
Karena masing-masing kami saling melengkapi. 
Kami dua bagian yang telah menyatu.
Seperti keadaanku hari ini.. tidak lengkap kecuali dengan siang dan malamnya.
*      Para penguasa akan ketakutan ketika jihad diserukan di masjid-masjid dan majlis-majlis. Terlebih jika kedzoliman para pengusa dibedah panjang lebar dan bisunya para hakim.
*      DAMAI ADALAH TANDA KECERDASAN AKAL.
*       Nabigha Tibyani berkata : “ANDAI SUATU HARI MASA MUDA BISA KEMBALI.. AKAN AKU BERITAKAN PADANYA APA YANG DILAKUKAN ORANG”
*        Pemuda itu makna dalam jiwa yang tampak pada tubuh. Seorang pemuda masih tetap pemuda sampai ia dikatakan.. “ Kamu sudah tua..”  berarti ketuaan sudah tampak dari tubuhnya.
*      Imaduddin Zanki : “ aku tidak suka menang kecuali kemenangan sesungguhnya, meskipun aku tidak suka jika ada yang mengalahkanku .. tapi aku hargai dia, meski aku tidak suka. Yang ku inginkan adalah disegani musuh dan dihormati orang yang aku sayangi, dan para sahabat dengan kemuliaan.”
*      Malam yang indah... hampir saja seseorang enggan tidur karena indahnya. Akan tetapi tidur adalah penguasa... yang menguasai penguasa.
*      Banyak meminta maaf pertanda buruk. ( maksudya sering mengulangi kesalahan yang sama).
*      2 syarat menghadapi penaklukan :
 Pertama: keadilan diantara manusia dan memperbaiki keadaan mereka.
 Kedua : persatuan dan kesatuan ummat mencapai tujuan. Dan  Keadilan dapat dicapai dengan meniadakan denda dan cukai kecuali sebatas kemampuan.
*      S ; Mereka menyangka  orang itu lemah,  sehingga sangat ambisius terhadapnya. Tapi jika ia melihat keberanian dan tekad yang sangat kuat, mereka sadar bahwa kasih sayang bukanlah lawan dari kekerasan. Tapi kekerasan adalah pendamping kasih sayang jika diletakkan pada porsinya. Jika manusia tidak memiliki kasih sayang, timbul kekerasan dan kedzaliman.  Dan jika kasih sayang tidak di sertai ketegasan, itu berlebihan dan kelemahan. Zuhud adalah saudara jihad yang sebenarnya. Jika cinta dunia tidak ada dalam diri manusia, ia berjihad dan tak takut mati. ( begitulah nuruddin) Allah menghendaki jalan yang ditempuhnya sama dengan jalannya ( shalahuddin) keduanya sama tak ada perbedaan. Meskipun diakhirnya ada kelamahan dan perbedaan. Itu masalah lain, dan hal itu tidak menghilangkan permatanya. Pada akhirnya hal itu mengingatkan bahwa kita adalah manusia biasa seperti lainnya. Bisa benar dan bisa juga salah.  Kadang kita menyikapi masalah yang tak kita ketahui mana yang benar dan mana yang salah. Meskipun umur kita panjang.
*      Ketika pemimpin meninggal dunia, akan tetapi pasukkannya akn terus ada.
*      Fokus pada musuh utama (yakni orang-orang kafir) jangan sampai kita tersibukkan oleh musuh-musuh yang pada hakikatnya masih golongan kita.
*      “ Dan janganlah kalian  bertikai, karena kalian akan gagal dan hilangnya kekuatan kalian” ( QS Al-Anfal:  )
*        Kecepatan adalah faktor utama dalam mempengaruhi siasat perang.
*      Teriakan mengagungkan ar-Rahman ternyata mampu menggentarkan hati para musuh.
*      Meruntuhkan kekuatan dengan pedang, kemudian baru dengan siasat dan strategi.
*      Perpecah belah adalah salah satu asas dari kekalahan.
*      “kebaikan yang didengki tanpa wasiat adalah kebaikan.
*      Islam membedakan antara peperangan dan pembunuhan. Kaum Muslimin diperintahkan untuk berperang apabila musuh menyerang. Sebagaimana dalam Firman-Nya: “ Dan perangilah dijalan Allah orang-orang  yang memerangi kaliann, tetapi jangan melampaui batas.” Sedangkan pembunuhan, disebutkan dalam Al-Qur’an, “Barangsiapa membunuh seseorang tanpa alasan yang benar, maka seakan dia telah membunuh semua manusia dan siapa memelihara kehidupan seseorang  maka seakan telah memelihara kehidupan semua manusia.”
*       Pemimpin yang besar  adalah orang yang dapat mengeluarkan hal terbaik dari oramg-orangnya. Dia tidak membiarkan syetan berkuasa atas diri mereka akan tetapi ia membantu mereka untuk menang melawan syetan. Siasat seperti ini membutuhkan tekad yang besar, melebihi siasat yang diisi kekerasan dan yang menakutkan. Tapi masih ada orang-orang yang keras hatinya hingga sikap embut tidak bisa merubah mereka. Mereka telah dibutakan oleh ketamakan hingga hati mereka menjadi kotor akibat prilaku mereka sendiri.  Dunia dan manusia tak dapat diatur dengan sat sikap, wahai hakim yang mulia. Sebagaimana yang dikatakan “ setiap sesuatu ada tempatnya.”      
*      Ketika ada perpecahan antara para pemimpin, orang yang bijak adalah orang yang peduli akan ummatnya. Ia dahulukan ummatnya meskipun reputasi dirinya terancam. 
*      Sesungguhnya manusia itu sangat suka berdebat , bukankah syetan juga mendebat Allah?   
*      Jangan terburu memetik buah sebelum matang. Bagiku, perkara yang bisa dipecahkan dengan pemikiran tidak boleh diselesaikan dengan senjata. Bersabarlah menghadapi musuhmu sampai kesalahannya menumpuk. Jika kesalahan sudah menumpuk, maka rakyat ada di pihakmu. Ingatlah ini baik-baik jika saja nanti engkau duduk di pemerintahan. Apakah engkau pikir orang tuamu ini hanya tidur menungggu buah matang? Atau hanya berpangku tangan? Mengapa engkau berpikir aku hanya memihak kepada Mu’inuddin anar?  Aku disini telah menanm pohon yang akan tumbuh subur. Dan sekarang hampir berbuah. Jika aku menaruh pedang di kepala mujiruddi sejak awal, maka rakyat akan berkata aku telah mengkhianatinya dan akan menjadi presiden buruk yang dianggap menghambat cita-cita yang tinggi.
*      Itulah ayahku Najmuddin.. “ aku belum pernah menemukan orang seperti dirinya. Ia sangat jeli, teliti, berpandangan jauh dalam melihat suatu masalah  dan berjuang tanpa kenal lelah sikapnya tak bisa dilakukan oleh himpunan pedang sekalipun. Seperti perkataan seorang syair: “Pemberani sejati, adalah menyampaikan pendapat dengan berani. Dulu ia sempat mengatakan :   “ Jika memang harus, maka biarkanlah musuhmu melakukan banyak kesalahan, sampai ia sendiri  yang menjatuhkan vonis karena kesalahannya, sebelum  orang lain. Doronglah dia, sampai berada pada kondisi tak dapat menghindar dari kerugian. Jika ia menerima keinginanmu dia sudah rugi. Dan kalau menolak keinginanmu pun, dia tetap rugi.  Aku selalu memperhatikan perkataan dan perbuatannya. Aku belum terbayang untuk menyiapkan diri menjadi penguasa. Ketika aku berada di suatu jalan yang telah Allah pilih untukku sebagai penguasasaya baru bisa mengerti pelajaran dan hikmah yang diajarkannya. Aku seperti baru mendapatkan pelajaran dan hikmah pertama kali.
*      Shalahuddin pernah bersanding dengan 3 orang yang sangat berpengaruh. Ayahku Najmuddin, Pamanku asaduddin, dan raja yang Adil Nuruddin.  Barang siapa yang mengingatku tapi meupakan mereka, berarti ia mengingkari suatu kebenaran dan fakta. Dan berarti orang itu belum mengenalku.
*      Pemimpin sejati akan selalu menghindari sesuatu yangdapat merendahkan orang lain. Ia tak akan pernah mencela perbuatan orang lai. Karena sesunguhnya kita pun tidak akan pernah tahu amalan siapakah yang terbaik diantara kita.
*      Suatu perkara akn dihumuki sesuai kondisinya.
*      Pikiran mampu mempersingkat usaha mencapai tujuanyang tidak mampu dicapai pasukan selama bertahun-tahun.
*      Seorang pemimpin tidak banyak bicara, ia banyak berbuat. Dan Nuruddin berhasil menjalani kepemimpinan yang bijaksana,  yang tidak bisa dicapai oleh ayahnya Imaduddin yang memimpin dengan ketegasan dan kekuatan. Bersatunya Syam adalah langkah awal perjuanganku hingga mencapai Al-quds.
*      Kemenangan seorang pemimpin berada pada dukungan dan perjuangan rakyat.  Oleh karenanya ia bisa menjalani kepemimpinan dengan baik. Pemimpin uang gagal adalah peimpin yang tidak tahu menahu tentang rakyatnya, dan itu semua menjadikan ia tidak mampu memenuhi hak rakyat.
*      Ada pemimpin yang berkeyakinan bahwa sikap keras dan tegas dapat mempertahankan kekuasaan. Mereka berpandangan rakyat tergantung bagaimana pemimpinnya. Lalu para punggawa melindungi prilaku penguasa. Akhirnya penguasa terpisah dari rakyatnya. Mereka mengira rakyat telah tenang, tapi ketenangan itu sebenarnya menipu. Sampai suatu saat terjadi peristiwa yang menyingkap semua yang mereka tutp-tutupi. Saat itu penyesalan sudah tidak berguna lagi.
*      Mempelajari sastra adalah suatu hal yang penting ketika perang. Karena dengan sastra kita dapat berdiplomasi yang hal itu tidak dapat dilakukan oleh pedang.
*      Sya’ir mengatakan bahwa pedang lebih ampuh karena ketajamannya dibandingkan buku.
*      Penyair juga berkata bahwasanya suat pendapat yang baik akan bermanfaat bila diiringi keberanian untuk menyampaikannya. Tanpa keberanian pendapat yang bagus tidak ada gunanya.
*      Apa yang telah dicapai dengan pedang bertahun-tahun,ternyata dapat dicapai dengan  kemampuan sastra  dalam beberapa hari, tanpa harus berperang. 
*      Pelajaran dari kisah ayah shalahuddin : “ jika musuhmu melakukan kesalahan, jangan balas dengan kesalahan yang sama. Jangan jadikan emosimu mengamil keputusan dengan terburu-buru.sikap ini menuntut mental yang kuat. Lwbih kuat daripada tuntutan untuk berperang.
*      Kemampuan akan hilang oleh sikap malas dan berhenti melatih.
*      Jika bertarung harus fokus mengatusr strategi agar menang dan gunakan senjata secara benar. Inilah yang biasa dilakukan para panglima perang.
*      Orang yang memiliki jiwa yang suka mencela dirinya sendiri atas perbuatan buruk yang dilakukannya, berarti ia memiliki keutamaan.
*      Makna zuhud yang sesungguhnya adalah “ Dunia ada di genggamannya, tapi hatinya bersih dari ambisi dunia dan selalu berhasrat untuk berjihad.  Itulah zuhud yang benar. Bagaimana ia zuhud sedangkan ia tak memiliki harta? Bagaimana mungkin itu terjadi? Seorang tak punya uang kemudian mengatakan “ Aku zuhud terhadap harta.” Ketika seseorang memiliki harta. Ketika itulah kezuhudannya diuji.
*      Paman Asaduddin memiliki cara yang bagus dalam menyederhanakan masalah yang dipandang oleh orang lain sebagai masalah besar. Hal itu ia peroleh dari kepiawaian dan karakter pribadinya. Bukan didapat dari kitab para ahli hikmah, filsafat dan ilmu kalam. Ia mencintai kehidupan sebagaimana ia mengkhawatirkan hilangnya kehidupan. Dan apabila ia keluar berjihad, ia hadapi semuanya seperti orang yang tak menyukai kehidupan dan tidak takut kematian. Ia dapat menghadapi situasi apapun dengan semnagat yang sama.  Ia tetap melihat hari esok tanpa mengorbankan hari ini dan tidak menyia-nyiakan pekerjaan hari ini untuk persiapan hari esok.
*      Hal yang paling menyenangkan adalah kita bisa mengenal satu sama lain (QS: Al-Hujurat: ), tapi ambisi dan nafsu manusia yang menyebabkan perselisihan.  Lalu perselisihan dan perbedaan itu menjadikan mereka  tercerai berai dan saling memusuhi. Harusnya hal itu mendorong untuk lebi saling mengenal di antara sesama. Sebab asal mereka sama. Laki-laki dan perempuan.
*      Islam mengajarkan “ tidak menanyakan alasan tamu yang datang, kecuali setelah 3 hari. 
*      Perbedaan adalah sebuah keniscayaan hingga hari kiamat, manusia tidak boleh menjadikan perbedaan pemicu  untuk saling membunuh. Perbedaan harus mendorong manusia untuk saling berlomba dalam kebaikan. Adapun sesuatu yang dapat menyatukan kita dalam perbedaan adalah keadilan.  Yang memicu perbedaan pendapat bukan karena kita berbeda keyakinan. Tapi permusuhan itu dari sikap orang zalim terhadap orang yang didzalimi tanpa melihat apa keyakinan si pelaku kedzaliman dan dizalimi. Lihatlah sekitarmu, akar masalahnya berada dalam perbedaan agama dan ras yang tidak bisa dipersatukan. Ditambah keserakahan.   
*      Karakteristik orang romawi : keras, haus darah, tak peduli apapun yang terpenting berkuasa. Tak mempermasalahkan tuhan dan ibadah.
*      Strategi politik romawi : mereka tidak senang melihat kekuatan eropa bertambah,  dan mereka tidak suka melihat kekuatan kaum muslimin bertambah. Mereka menghindari ancaman besar pada yang lebih kecil.
*      Kisah hikmah shalahuddin bersama perampok.
*      Orang romawi selalu mengikuti jejak nenek moyangnya baik berupa kesalahan maupun kebenaran.
*      Pepatah Nuruddin : “ orang yang susah adalah yang mengambil pelajaran dari dirinya sedangkan orang bahagia yang belajar dari orang lain. 
*      Karakter romawi : ingin membalas dendam meski hanya di beri waktu sehari, dan itu adalah angan-angan terbesarnya.
*      Kebencian akan menghancurkan semua orang termasuk pelakunya.  
*      Menjaga moral (akhlaq) ketika berperang adalah suatu hal yang harus diperhatikan. Karena ini menyngkut pencitraan islam. Agar ummat Islam berbeda dengan umat yang lain.
*      Peperangan antara kita dan mereka adalah peperangan antara kebenaran dan kebatilan. Jika mereka bisa menjadikan moral kita seperti mereka, mereka sebenarnya mengalahkan kita, meski kita menang dalam peperangan.
*      Karakter pemimpin harus isioner, berpandangan jauh kedepan dan selalu mempertimbangkan antara maslahat dan madharatnya.
*      Pendapat shalahuddin : jika tujuan kita untuk persatuan ummat dan pembebasan Baitul Maqdis, segala carra untuk mencapainya wajib dilakukan.
*      Shalahuddin memiliki pemikiran yangjernih,  beliau benar-benar memperhatikan benang kebenaran dan kebathilan. Ia tak ingin segala sesuatu yang mulia terkotori oleh hal-hal yang tidak mulia.
*      Karakter politikus : selalu berpindah dari sekutu ke sekutu yang lain.
*      Aku tak mampu menalar pikiran orang yang mengkhianati agama dan ummatnya. Kini terang bagiku sebab jatuhnya Baitul Maqdis. Mereka bukan kalah kekuatan. Tapi karena jiwa-jiwa yang lemah.
*      Para pemilik pena pun tak akan bisa menulis tanpa perjuangan para pemilik pedang. Tetap berbeda antara ketajaman penulis dan ketajaman pedang. Karena pedang menentukan antara yang serius dan candaan.
*      Inilah bakat. Pemiliknya tak pernah menyadarinya. Tampak pada mereka , namun mereka tak melihatnya.  Sebuah bakat muncul murni tanpa berfikir dan hal itu sesuai dengan situasi. “ jangan tertipu dengan kekuatanmu dan lemahnya musuhmu! Ramah pada pasukanmu, namun garang pada musuhmu! Kau setenang macan saat mengendap, dan sekilat macan saat menerkam! Kau lebih dahulu maju sebelum pasukanmu! Kau di depan saat suasana mencekam. Kau menghilang saat harta berlimpah. Jika pun kalah, kau kalah setelah berjuang. Karena orang yang lemah dalam berperang juga akan lemah saat perdamaian. Siasatlah inti peperangan !
*      Karakter shalahuddin : berhati lembut dan mudah terenyuh kala rakyatnya berjatuhan. Hatinya luluh dan jiwanya berantakan.
*      Segala sesuatu tergantung pada kesudahannya.
*      Jika kepandaian disesuikan dengan umur tak ada memimpin selain orang tua. Harapan ummat akan hilang. Para tetua masih iri terhadap kehebatan para pemuda, pengganggu kata mereka.  Mereka menghibur diri dengan mengatakan setiap pemuda tak ada yang pintar dan bijak.  Usia muda dan sikap bijak, kepintara dan kekuatan, bukankah seseorang bisa memiliki keduanya?
*      Bermain catur permainan para panglima : “ karena kalau tidak berperang di medan perang, kami berperang dengan bidak catur.
*      Komandan yang mahir, mengerti kekalahannya sebagaimana ia mengerti kemenangannya.
*      Boleh menyukai dan cenderung pada seseorang, akn tetai jangan samai perasaan mengalahkan akal sehat.
*      Janganlah kita selalu menyalahkan usia dalam hal yang tidak kita sukai.
*      Syarat utama seorang Qadhi adalah mahir bercanda, karena hal itu dapat membantunya menghadapi dunia peradilan yang penuh ketidakadilan. Jika tidak, ia bisa saja menjatuhi vonis ketika sedang marah, hingga vonisnya
*      Hati bersedih, air mataun menetes.
*      Obsesi Shalahuddin adalh JIHAD,  dan kebencianku akan politik  karena apa yang aku ketahui darinya berupa jalan tak berujung, kerancuan dan pertengkaran.  Politik ada ahlinya tersendiri.
*      Lakukan yang baik bagi tujuan utama yaitu persatuan ummat. Ingatlah, seseorang dikenal dengan kebenaran dan kebenaran tak dikenal dengan orang.
*      Kita tidak hanya menang dengan kekuatan dan persenjataan, tapi kita perlu dukungan seluruh ummat. Jika keadaan mereka baik, dan mereka aman dari kezaliman kita para pemimpin, tekad mereka akan bulat untuk memerangi musuh.
*      Menghimpun para prajurit yang loyal kepada Allah, Rosul-Nya dan negri ini, bukan loyal kepada kelompok. ( ini menandakan adanya penyaringan keimanan dalam menghadapi perang besar).
*      Melihat celah  atau kekurangan musuh, kemudian kita jadikan kekurangan mereka sebagai kekuatan kita. (contoh: pembuatan armada laut terkuat oleh Shalahuddin).
*      Kecepatan transportasi, mobilisasi dan komunikasi merupakan inti keberhasilan.
*      Orang besar adalah “ jabatan mencarinya, bukan ia yang mencari jabatan tersebut.”
*      Rasa dendam dan tamak  adalah awal dari segala konspirasi dan intrik.
*      Keadilan harus dilindungi dengan tekad dan kesadaran.
*      Tidakkah mereka mau berhenti? Tidakkah mereka takut pada Allah tentang Negara dan umat? Apakah tiap kali rasa takut dan tamak menghampiri mereka langusng  menuju tentara salib?  Membinasakan kaum mereka demi kepentingan priadi dan tujuan yang hina!
*      Tekad kuat adalah inti keadilan.
*      Sungguh benar perkataan penyair; “ Muliakanlah orang mulia, kau akan memilikinya. Jangan kau muliakan orang hina, atau ia kan semakin jahat.
*      Waktu adalah musuh pertama kita sebelum kita menghadapi musuh yang sebenarnya . (maksudnya kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
*      Jangan menceritakan kepada anak hal-hal yang menakutkan seperti siksa kubur dan adzab, sehingga mereka takut dan merasa putus asa dari rahmat Allah. Hingga terbayang di mimpi mereka yang mereka dengar dari sang guru , kemudian ia terbangun dengan dipenuhi rasa takut.  Semoga Allah menghapus kebodohan, dan hadits yang mulia menganjurkan kita untuk memperhatikan kebutuhan jiwa.  Karena hati manusia sangat mudah untuk bosan. Diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,  bahwa dahulu beliau pernah tersenyum, hingga tampaklah gigi geraham beliau.
*      Seorang khalifah tidak dapat tersenyum ketika ada ummatnya di belahan lain sedang merasa kesulitan.  Beliau mendambakan dapat bersujud di masjidil Aqsha, Baitul Maqdis.
*      Terkadang penguasa memiliki dua pilihan yang sulit yang harus ia putuskan. Karena semakin lama menunda, semua akan semakin pahit baginya.
*      Kalian adalah ummat yang satu, janganlah kalian berpecah, karena kalian akan gagal dan kehilangan kekuatan kalian.
*      Kekalahan ummat islam terletak pada perpecahan diantara ummat islam. Dan setiap kelompok saling berbangga diri.  Walau kita memandang negri islam berbeda-beda, namun musuh masih menganggapnya satu.
*      Allah ta’ala berfirman : “ walau habis seluruh harta bumi untuk menyatukan hati manusia, itu tetaplah mustahil . namunhanya Allah lah yang mampu menyatukan mereka, Dzat yang Maha Perkasa lagi Bijaksana. “
*      Janganlah kalian merusak dukungan, seperti wanita yang merusak pintalan benangnya hingga cerai berai. Dan ingatlah kalian akan dikumpulkan di hadapan Allah, dan akan dipertanyai dihadapan-Nya.
*      Jangan berbicara hal-hal yang kita tidak ketahui waqi nya.
*      Seseorang yang mengabaikan kemaslahatan umat agar tidak disangka tamak, seperti orang yang mengabaikan umat karena ketamakan.
*      “ janganlah kalian berselisih, atau hati kalian akan tercerai berai , jadilah penolong dan sandaran shalahuddin.
*      Ingatlah! Kekuasaan adalah cobaan dan beban,  bukan pemuliaan dan kebanggaan. Sebuah sarana dan proses bukanlah akhir dari segalanya . dan tujuan tak tercapai dengan sarana dan proses yang rusak . al jihad! Aljihad! Itulah warisanku (Najmuddin) dan warisan paman kalian (asaduddin)
*      Mengapa jika seorang mulia wafat, pengikutnya menyia-nyiakan hasil jerih payahnya seumur hidup?
*      Berikanlah tausiyah kepada orang-orang yang lalai, memnuat jera namun tek mematikan!
*      STRATEGI hal yang paling buruk alasan yang membolehkan segala sesuatu bahkan membolehkan yang haram!
*       Maslahat kerajaan lah yang harus di dahulukan walau itu harus mengubah undang-undang kita!  Padahal tidak boleh mengubah undang-undang meskipun hal itu mengandung kemaslahatan.
*      Aku sangat butuh padamu seperti pada penamu. Dan penamu bagiku lebih mantap dibanding pedang.
*      Shalahuddin, jendral dan pemimpin yang dicintai rakyatnya.
*      Sebagian perbedaan itu rahmat. Perselisihan pendapat tak sama dengan perselisihan hati yang berujung pada perpecahan, seperti apa yang terjadi pada negri kita ini.
*      Sulthan benar! Sebagian pendapat adalah rahmat. Pertentangan pendapat demi tujuan yang satu. Bahkan pertentangan dalam makna ini lebih mempersatukan hati. Karena ia mnecegah seseorang dari egois dan fanatisme pada hawa nafsunya.
*      Musyawarah dengan rakyat adalah hal penting. Karena untuk mencegah keburukan yang terjadi dibelakang(pengkhianatan), dan jiwa rakyat pun menjadi tentram. Mereka akan selalu bersama Raja dalam menanggung kesalahan dan menikmati kebenaran.
*      Kini semakin jelas bagiku, jika Allah menghendaki kebaikan pada seorang penguasa, ia akan siapkan baginya para penasihat yang bijak nan shalih.
*      Inilah Qadhi Al-Fadhil, saya lebih banyak terbantu denagn penanya, dari pada pedang para tentara.
*      Potensi terbaikmu adalah yang keluar tanpa memaksakan diri. Sesuaikan dengan kebutuhan! Jangan tertipu kuatnya dirimu dan jangan remehkan musuhmu!  Berlemah lembutlah bersama pasukanmu, dan bersikap garanglah terhadap musuhmu.  Perlahanlah seperti saat singa mengintai, dan terkamlah seperti ia menerkam.  Beranikan dirimu terhadap musuh sebelum menerjunkan pasukanmu. Kau maju disaat genting, dan kau mundur disaat rampasan perang melimpah. Yang terakhir , jika ingin sesuatu, seriuslah dalam berusaha! Karena orang lemah saat perang, juga lemah saat berdamai!   
*      Apa yang kuinginkan terlalu agung untuk disebutkan.  Tampak dengan cahaya, namun tertutupi denan kain tirai. Bahasa ini sempit. Siapa yang mampu mengumpulkan samudera dalam satu bejana? Angin dalam satu botol kaca, dan alam semesta dalam satu kain penutup? Aku ingin sesuatu yang tak tampak sampai ia hilang, yang tak jelas hingga sirna. Aku ingin merasakan di kehidupan, apa yang hanya bisa dirasakan setelah kematian. Merasakan sekarang, apa yang tak bisa dirasakan kecuali setelah terhentinya waktu. Apa yang mengumpulkan hal berlawanan, antara kehidupan dan alam benda mati. Ku ingin mengembalikan masa lalu yang terampas. Mengembalikan kejayaan seperti sedia kala, hingga aku terbebas dari beban dan warisannya yang berat.  Meminjam masa depan, hinggga ku terbebas dari aturannya dan menjadikannya tunduk padaku.  Ketika itulah masa kini yang kuinginkan mendapatkan hakikatnya, tetap tak akan berubah. Selalu berputar pada porosnya, dari awal hingga akhirnya. Adapun sekarang masa kini hanya rentang masa yang terbatas, antara masa lalu yang tak kita alami. Dan masa depan yang belum tentu akan kita jumpai.
*      Firdaus hanyalah ada di langit, adapun bumi adalah medan ujian, pembebanan, dan ladang untuk beramal. Kewajiban kita adalah memakmurkannya. Hakikat tak akan mampu dilihat oleh  sepasang mata, sekuat apapun daya penglihatannya. Mata yang tak menyadari bahwa salibislah musuh kita, dan firdaus berada dibawah naungan pedang adalah mata yang tak mampu melihat.  Yang mengingkari firdaus langit, hanyalah mereka yang terobsesi mendirikan firdausnya di bumi.
*      Aku khawatir pasukanku terpencar tanpa kutahu apa yang menimpa mereka.
*      Ini hikmah lain; jangan remehkan musuhmu dan berbangga dengan kekuatanmu, karena itulah penyebab segala kekalahan. Tatkala aku melupakannya, kemenangan pun lupa padaku.
*      Jangan begitu paman! Pribahasa mengatakan; setiap hakim, petarung dan pemanah yang handal pasti sesekali melesat dari sasaran.  Andai kesalahn itu hanya menimpaku, peribahasa tadi tentu akan menghiburku. Namun kesalahan raja, membinasakan manusia. tak ada gunanya hiburan selain kemenangan besar yang menutupi kekalahan ini. hingga itu terjadi saya tak akan ma’afkan diriku.
*      Syair AL-Mutanabbi : “ jika kau mencari kemuliaan janganlah kau berhenti sampai kau meraih bintang, karena rasanya kematian yang hina dan agung adalah sama.  
*      Ketika wakil raja malakukan hal-hal tanpa sepengetahuan raja, menandakan mereka berselisih. Dan raja sudah tidak ada lagi keibawaannya di hadapan mereka.
*      Kedengkian adalah nafsu pedang untuk perang yang suci.
*      Separuh kemenangan, berperang di tempat yang pas bagimu, dan tidak pas bagi mereka.

Tidak ada komentar:

_Resolusi_

     Menjelang akhir tahun ini setiap orang pasti memiliki resolusi, ya memang resolusi ini dianggap penting apalagi pada moment-moment saat...