Zamanmu bagaikan taman,
Dan masamu bagaikan tanaman yang
menghijau
Mengingatmu bagaikan burung yang mematuk dari hati
Engkau telah masuk ke dalam sejarah kami suatu malam
Harumnya sejarah bagaikan misk dan ambar
Menemanimu di dalam gua, bagaikan mengencangkan pelana kuda
Pasukanmu di Hittin berdo’a dan bertakbir
Kedatanganmu yang tertunda membuat kuda-kuda bersedih
Pedangmu hampir menyembelih dalam kerinduan
Kudamu di Sinai hampir meminum air matanya
Dan kuda-kuda itu bersedih ketika melihatmu
Pohon dedalus Syam dan bunganya menangisimu
Bunga Ghauta sampai hancur menangisimu
Seorang ayah
dan anak terkadang berbeda pandangan. Karena setiap kepala memiliki pandangan
masing-masing. Bukan berarti pandangan yang berbeda-beda ini menjadikan
terputusnya hubungan anak dengan ayahnya.
Karena kebijakan adalah tolak ukur masing-masing. Tapi sikap ayah juga
memberikan penghargaan dan kebebasan dalam berfikir kepada anaknya.
Ada suatu
hal yang membingungkan dan tidak tahu bagaimana jawaban yang tepatnya... Apa
perbedaan sikap tegas dan keras ? begitu juga sikap lemah lembut dan menggampangkan?
Itulah sikap yang dialami manusia , lalu bagaimanakah jika hal tersebut dialami
oleh sulthan? Ketika perang tengah berkecamuk, yang menyangkut urusan ummat
setelahnya. Akan banyak kondisi absurd
dan keadaan yang membingungkan. Ketika itu terlalu banyak bertanya menjadi
beban bagi seorang pemimpin. Kekhawatiran dari tindakan berlebihan itu sendiri.
Jika ada orang yang menilai zanki bersikap berebihan dalam kekerasan, mengapa
tak ada orang yang menilai sikap berlebihan dalam lemah lembut?
Diplomat
harus memiliki sedikit sikap humoris untuk mencairkan suasana.
Siasat
tergantung kondisi, jika kondisi berubah maka siasat juga berubah.
Banyak
pemimpin yang bersiasat berdasarkan kebencian dalam dirinya. Lalu meyakini
siasat tersebut melebihi yakin terhadap keluarga dan anaknya.
Menghindari
bahaya saat ini, untuk menghindari bahaya yang belum terjadi.
Kelicikan
musuh berasal dari siasat. Karena mereka bisa memanfaatkan orang lain kemudian
setelah itu dimusnahkan.
Orang
mengatakan siasat sementara yang tergantung oleh keadaan.
Salah satu
sebab Shalahuddin menghindari kekuasaan dan politik adalah siasat. Karena
siasat lebih cenderung buruk dan licik
ia juga bisa dikatakan tipu muslihat.
Bagaimanapun
kebaikan menghapus keburukan dan nilai sesuatu tergantung bagaimana akhirnya.
Bagaimanapun
banyak yang samar dalam persoalan ini (usamah), banyak yang tidak jelas
bercampur antara banyak kepentingan dan membutuhkan TAQWA dan KEWASPADAAN. Lalu
ia meyakini atau mengabaikannya.
Perempuan
dapat merebut hati laki-laki. Tapi kemudian laki-laki mengalahkan perempuan.
Mengangkat
pemimpin wanita bisa menjadi senjata ampuh untuk memerangi para Perwira Islam.
Karena jika perang melawannya maka hal tersebut sungguh melawannya. Namun jika
tidak memeranginya maka ada 2 hal.
Dalam
peperangan Allah akan memuliakan pihak lain dan menghinakan pihak yang lainnya
juga. Meskipun ia memiliki kebesaran dan kehebatan tentaranya.
Melihat
musuh tampak bersatu, pada hakikatnya hati mereka terpecah belah. Karena mereka
memiliki kepentingan masing-masing dan diantara mereka tidak ada yang mau
dirugikan.
Islam selalu
menjunjung tinggi akhlaq mulia hingga gentingnya suasana dalam perangpun islam
tetap memperhatikannya.
Jika kalian menolong
Allah Ta’ala, niscaya Allah juga akan menolong kalian dan mengokohkan kedudukan
kalian.
Setiap orang
dimudahkan pada tujuan apa ia diciptakan oleh Allah. Terimalah apa yang telah
dikaruniakan Allah. Jangan kau berpaling kepada yang lain yang justru bisa
mencelakakanmu.
Putus asa
terletak pada 2 kondisi yang menenangkan.
Tidak pantas
bagi keturunan ayub jatuh dari kudanya. Dan tidak segera kembali untuk bangkit.
Dan melatihnya untuk tunduk dan patuh.
Kau harus
menyatukan hati kamu dan kudamu.
Jika nafsu
berkuasa akalpun hilang. Nafsu kekuasaan tidak seperti nafsu lainnya.
Terkadang
aku merenung tentang keadaan kita dengan takdir, yaitu seperti seorang
penumpang kapal yang dikendalikan oleh orang lain. Dia bisa berjalan kedepan
maupun ke belakang, ke kanan atau ke sisi kiri kapal, namun itu semua sama
sekali tidak mengubah arah kapal.
Terkadang
orang yang berada disekeliling kita yang menyadari potensi kita, yang mana kita
sendiri tidak menyadarinya.
Paman
Shalahuddin yang bisa melihat cerahnya masa depan beliau. Bahkan ayah dan saudara-saudaranya
tidak dapat melihatnya, bahkan beliau sendiripun tidak melihatnya.
{
Shalahuddin menceritakan antara dirinya dan pamannya} :
Dulu kami contoh 2 sahabat yang terpisah....
kami terpisah dalam hal yang menyatukan kami... dan
bersatu dalam hal yang memisahkan kami.
Aku sembunyikan yang ada dalam diriku... tapi dia
ceritakan apa yang ada pada dirinya.
Aku sangat berhati-hati dalam masalah dunia.... tapi dia
mengambil semuanya. Aku berfikir dahulu baru menyerang.... tapi dia menyerang
dahulu lalu menilai hasilnya.
Aku melihat sesuatu dengan sangat teliti dan melihat apa yang ada dibaliknya... tapi
dia meyakini apa yang didengarnya, dilihat, diraba dan apa yang ia rasakan. Aku
berusaha membedakan antara keinginan nafsuku dan apa tujuan ummat sebagai tanggung
jawab kita kepada Allah... Adapun dia, tidak terlalu memperhatikan hal itu, dia adalah ksatria yang tangguh tanpa tidak
ada waktu untuk bertanya-tanya.
Mungkin, perbedaan inilah yang telah menyatukan kami.
Karena masing-masing kami saling melengkapi.
Kami dua bagian yang telah menyatu.
Seperti keadaanku hari ini.. tidak lengkap kecuali dengan
siang dan malamnya.
Para
penguasa akan ketakutan ketika jihad diserukan di masjid-masjid dan
majlis-majlis. Terlebih jika kedzoliman para pengusa dibedah panjang lebar dan
bisunya para hakim.
DAMAI ADALAH
TANDA KECERDASAN AKAL.
Nabigha Tibyani berkata : “ANDAI SUATU HARI
MASA MUDA BISA KEMBALI.. AKAN AKU BERITAKAN PADANYA APA YANG DILAKUKAN ORANG”
Pemuda itu makna dalam jiwa yang tampak pada
tubuh. Seorang pemuda masih tetap pemuda sampai ia dikatakan.. “ Kamu sudah
tua..” berarti ketuaan sudah tampak dari
tubuhnya.
Imaduddin
Zanki : “ aku tidak suka menang kecuali kemenangan sesungguhnya, meskipun aku
tidak suka jika ada yang mengalahkanku .. tapi aku hargai dia, meski aku tidak
suka. Yang ku inginkan adalah disegani musuh dan dihormati orang yang aku
sayangi, dan para sahabat dengan kemuliaan.”
Malam yang
indah... hampir saja seseorang enggan tidur karena indahnya. Akan tetapi tidur
adalah penguasa... yang menguasai penguasa.
Banyak
meminta maaf pertanda buruk. ( maksudya sering mengulangi kesalahan yang sama).
2 syarat
menghadapi penaklukan :
Pertama: keadilan diantara
manusia dan memperbaiki keadaan mereka.
Kedua : persatuan dan
kesatuan ummat mencapai tujuan. Dan Keadilan dapat dicapai dengan meniadakan denda
dan cukai kecuali sebatas kemampuan.
S ; Mereka
menyangka orang itu lemah, sehingga sangat ambisius terhadapnya. Tapi
jika ia melihat keberanian dan tekad yang sangat kuat, mereka sadar bahwa kasih
sayang bukanlah lawan dari kekerasan. Tapi kekerasan adalah pendamping kasih
sayang jika diletakkan pada porsinya. Jika manusia tidak memiliki kasih sayang,
timbul kekerasan dan kedzaliman. Dan
jika kasih sayang tidak di sertai ketegasan, itu berlebihan dan kelemahan. Zuhud
adalah saudara jihad yang sebenarnya. Jika cinta dunia tidak ada dalam diri
manusia, ia berjihad dan tak takut mati. ( begitulah nuruddin) Allah
menghendaki jalan yang ditempuhnya sama dengan jalannya ( shalahuddin) keduanya
sama tak ada perbedaan. Meskipun diakhirnya ada kelamahan dan perbedaan. Itu
masalah lain, dan hal itu tidak menghilangkan permatanya. Pada akhirnya hal itu
mengingatkan bahwa kita adalah manusia biasa seperti lainnya. Bisa benar dan
bisa juga salah. Kadang kita menyikapi
masalah yang tak kita ketahui mana yang benar dan mana yang salah. Meskipun
umur kita panjang.
Ketika
pemimpin meninggal dunia, akan tetapi pasukkannya akn terus ada.
Fokus pada
musuh utama (yakni orang-orang kafir) jangan sampai kita tersibukkan oleh
musuh-musuh yang pada hakikatnya masih golongan kita.
“ Dan
janganlah kalian bertikai, karena kalian
akan gagal dan hilangnya kekuatan kalian” ( QS
Al-Anfal: )
Kecepatan adalah faktor utama dalam mempengaruhi
siasat perang.
Teriakan
mengagungkan ar-Rahman ternyata mampu menggentarkan hati para musuh.
Meruntuhkan kekuatan
dengan pedang, kemudian baru dengan siasat dan strategi.
Perpecah
belah adalah salah satu asas dari kekalahan.
“kebaikan
yang didengki tanpa wasiat adalah kebaikan.
Islam
membedakan antara peperangan dan pembunuhan. Kaum Muslimin diperintahkan untuk
berperang apabila musuh menyerang. Sebagaimana dalam Firman-Nya: “ Dan
perangilah dijalan Allah orang-orang
yang memerangi kaliann, tetapi jangan melampaui batas.” Sedangkan
pembunuhan, disebutkan dalam Al-Qur’an, “Barangsiapa membunuh seseorang tanpa
alasan yang benar, maka seakan dia telah membunuh semua manusia dan siapa
memelihara kehidupan seseorang maka
seakan telah memelihara kehidupan semua manusia.”
Pemimpin yang besar adalah orang yang dapat mengeluarkan hal
terbaik dari oramg-orangnya. Dia tidak membiarkan syetan berkuasa atas diri
mereka akan tetapi ia membantu mereka untuk menang melawan syetan. Siasat
seperti ini membutuhkan tekad yang besar, melebihi siasat yang diisi kekerasan
dan yang menakutkan. Tapi masih ada orang-orang yang keras hatinya hingga sikap
embut tidak bisa merubah mereka. Mereka telah dibutakan oleh ketamakan hingga
hati mereka menjadi kotor akibat prilaku mereka sendiri. Dunia dan manusia tak dapat diatur dengan sat
sikap, wahai hakim yang mulia. Sebagaimana yang dikatakan “ setiap sesuatu ada
tempatnya.”
Ketika ada
perpecahan antara para pemimpin, orang yang bijak adalah orang yang peduli akan
ummatnya. Ia dahulukan ummatnya meskipun reputasi dirinya terancam.
Sesungguhnya
manusia itu sangat suka berdebat , bukankah syetan juga mendebat Allah?
Jangan
terburu memetik buah sebelum matang. Bagiku, perkara yang bisa dipecahkan
dengan pemikiran tidak boleh diselesaikan dengan senjata. Bersabarlah
menghadapi musuhmu sampai kesalahannya menumpuk. Jika kesalahan sudah menumpuk,
maka rakyat ada di pihakmu. Ingatlah ini baik-baik jika saja nanti engkau duduk
di pemerintahan. Apakah engkau pikir orang tuamu ini hanya tidur menungggu buah
matang? Atau hanya berpangku tangan? Mengapa engkau berpikir aku hanya memihak
kepada Mu’inuddin anar? Aku disini telah
menanm pohon yang akan tumbuh subur. Dan sekarang hampir berbuah. Jika aku
menaruh pedang di kepala mujiruddi sejak awal, maka rakyat akan berkata aku
telah mengkhianatinya dan akan menjadi presiden buruk yang dianggap menghambat
cita-cita yang tinggi.
Itulah
ayahku Najmuddin.. “ aku belum pernah menemukan orang seperti dirinya. Ia
sangat jeli, teliti, berpandangan jauh dalam melihat suatu masalah dan berjuang tanpa kenal lelah sikapnya tak
bisa dilakukan oleh himpunan pedang sekalipun. Seperti perkataan seorang syair:
“Pemberani sejati, adalah menyampaikan pendapat dengan berani. Dulu ia sempat
mengatakan : “ Jika memang harus, maka
biarkanlah musuhmu melakukan banyak kesalahan, sampai ia sendiri yang menjatuhkan vonis karena kesalahannya,
sebelum orang lain. Doronglah dia,
sampai berada pada kondisi tak dapat menghindar dari kerugian. Jika ia menerima
keinginanmu dia sudah rugi. Dan kalau menolak keinginanmu pun, dia tetap
rugi. Aku selalu memperhatikan perkataan
dan perbuatannya. Aku belum terbayang untuk menyiapkan diri menjadi penguasa.
Ketika aku berada di suatu jalan yang telah Allah pilih untukku sebagai
penguasasaya baru bisa mengerti pelajaran dan hikmah yang diajarkannya. Aku
seperti baru mendapatkan pelajaran dan hikmah pertama kali.
Shalahuddin
pernah bersanding dengan 3 orang yang sangat berpengaruh. Ayahku Najmuddin,
Pamanku asaduddin, dan raja yang Adil Nuruddin.
Barang siapa yang mengingatku tapi meupakan mereka, berarti ia
mengingkari suatu kebenaran dan fakta. Dan berarti orang itu belum mengenalku.
Pemimpin
sejati akan selalu menghindari sesuatu yangdapat merendahkan orang lain. Ia tak
akan pernah mencela perbuatan orang lai. Karena sesunguhnya kita pun tidak akan
pernah tahu amalan siapakah yang terbaik diantara kita.
Suatu perkara
akn dihumuki sesuai kondisinya.
Pikiran
mampu mempersingkat usaha mencapai tujuanyang tidak mampu dicapai pasukan
selama bertahun-tahun.
Seorang
pemimpin tidak banyak bicara, ia banyak berbuat. Dan Nuruddin berhasil
menjalani kepemimpinan yang bijaksana,
yang tidak bisa dicapai oleh ayahnya Imaduddin yang memimpin dengan
ketegasan dan kekuatan. Bersatunya Syam adalah langkah awal perjuanganku hingga
mencapai Al-quds.
Kemenangan
seorang pemimpin berada pada dukungan dan perjuangan rakyat. Oleh karenanya ia bisa menjalani kepemimpinan
dengan baik. Pemimpin uang gagal adalah peimpin yang tidak tahu menahu tentang
rakyatnya, dan itu semua menjadikan ia tidak mampu memenuhi hak rakyat.
Ada pemimpin
yang berkeyakinan bahwa sikap keras dan tegas dapat mempertahankan kekuasaan.
Mereka berpandangan rakyat tergantung bagaimana pemimpinnya. Lalu para punggawa
melindungi prilaku penguasa. Akhirnya penguasa terpisah dari rakyatnya. Mereka
mengira rakyat telah tenang, tapi ketenangan itu sebenarnya menipu. Sampai
suatu saat terjadi peristiwa yang menyingkap semua yang mereka tutp-tutupi.
Saat itu penyesalan sudah tidak berguna lagi.
Mempelajari
sastra adalah suatu hal yang penting ketika perang. Karena dengan sastra kita
dapat berdiplomasi yang hal itu tidak dapat dilakukan oleh pedang.
Sya’ir
mengatakan bahwa pedang lebih ampuh karena ketajamannya dibandingkan buku.
Penyair juga
berkata bahwasanya suat pendapat yang baik akan bermanfaat bila diiringi
keberanian untuk menyampaikannya. Tanpa keberanian pendapat yang bagus tidak
ada gunanya.
Apa yang
telah dicapai dengan pedang bertahun-tahun,ternyata dapat dicapai dengan kemampuan sastra dalam beberapa hari, tanpa harus
berperang.
Pelajaran
dari kisah ayah shalahuddin : “ jika musuhmu melakukan kesalahan, jangan balas
dengan kesalahan yang sama. Jangan jadikan emosimu mengamil keputusan dengan
terburu-buru.sikap ini menuntut mental yang kuat. Lwbih kuat daripada tuntutan
untuk berperang.
Kemampuan
akan hilang oleh sikap malas dan berhenti melatih.
Jika bertarung
harus fokus mengatusr strategi agar menang dan gunakan senjata secara benar.
Inilah yang biasa dilakukan para panglima perang.
Orang yang
memiliki jiwa yang suka mencela dirinya sendiri atas perbuatan buruk yang
dilakukannya, berarti ia memiliki keutamaan.
Makna zuhud
yang sesungguhnya adalah “ Dunia ada di genggamannya, tapi hatinya bersih dari
ambisi dunia dan selalu berhasrat untuk berjihad. Itulah zuhud yang benar. Bagaimana ia zuhud
sedangkan ia tak memiliki harta? Bagaimana mungkin itu terjadi? Seorang tak
punya uang kemudian mengatakan “ Aku zuhud terhadap harta.” Ketika seseorang
memiliki harta. Ketika itulah kezuhudannya diuji.
Paman
Asaduddin memiliki cara yang bagus dalam menyederhanakan masalah yang dipandang
oleh orang lain sebagai masalah besar. Hal itu ia peroleh dari kepiawaian dan
karakter pribadinya. Bukan didapat dari kitab para ahli hikmah, filsafat dan
ilmu kalam. Ia mencintai kehidupan sebagaimana ia mengkhawatirkan hilangnya
kehidupan. Dan apabila ia keluar berjihad, ia hadapi semuanya seperti orang
yang tak menyukai kehidupan dan tidak takut kematian. Ia dapat menghadapi
situasi apapun dengan semnagat yang sama.
Ia tetap melihat hari esok tanpa mengorbankan hari ini dan tidak
menyia-nyiakan pekerjaan hari ini untuk persiapan hari esok.
Hal yang
paling menyenangkan adalah kita bisa mengenal satu sama lain (QS: Al-Hujurat:
), tapi ambisi dan nafsu manusia yang menyebabkan perselisihan. Lalu perselisihan dan perbedaan itu
menjadikan mereka tercerai berai dan
saling memusuhi. Harusnya hal itu mendorong untuk lebi saling mengenal di
antara sesama. Sebab asal mereka sama. Laki-laki dan perempuan.
Islam
mengajarkan “ tidak menanyakan alasan tamu yang datang, kecuali setelah 3
hari.
Perbedaan
adalah sebuah keniscayaan hingga hari kiamat, manusia tidak boleh menjadikan
perbedaan pemicu untuk saling membunuh.
Perbedaan harus mendorong manusia untuk saling berlomba dalam kebaikan. Adapun
sesuatu yang dapat menyatukan kita dalam perbedaan adalah keadilan. Yang memicu perbedaan pendapat bukan karena
kita berbeda keyakinan. Tapi permusuhan itu dari sikap orang zalim terhadap
orang yang didzalimi tanpa melihat apa keyakinan si pelaku kedzaliman dan
dizalimi. Lihatlah sekitarmu, akar masalahnya berada dalam perbedaan agama dan
ras yang tidak bisa dipersatukan. Ditambah keserakahan.
Karakteristik
orang romawi : keras, haus darah, tak peduli apapun yang terpenting berkuasa.
Tak mempermasalahkan tuhan dan ibadah.
Strategi
politik romawi : mereka tidak senang melihat kekuatan eropa bertambah, dan mereka tidak suka melihat kekuatan kaum
muslimin bertambah. Mereka menghindari ancaman besar pada yang lebih kecil.
Kisah hikmah
shalahuddin bersama perampok.
Orang romawi
selalu mengikuti jejak nenek moyangnya baik berupa kesalahan maupun kebenaran.
Pepatah
Nuruddin : “ orang yang susah adalah yang mengambil pelajaran dari dirinya
sedangkan orang bahagia yang belajar dari orang lain.
Karakter
romawi : ingin membalas dendam meski hanya di beri waktu sehari, dan itu adalah
angan-angan terbesarnya.
Kebencian
akan menghancurkan semua orang termasuk pelakunya.
Menjaga
moral (akhlaq) ketika berperang adalah suatu hal yang harus diperhatikan.
Karena ini menyngkut pencitraan islam. Agar ummat Islam berbeda dengan umat
yang lain.
Peperangan
antara kita dan mereka adalah peperangan antara kebenaran dan kebatilan. Jika
mereka bisa menjadikan moral kita seperti mereka, mereka sebenarnya mengalahkan
kita, meski kita menang dalam peperangan.
Karakter
pemimpin harus isioner, berpandangan jauh kedepan dan selalu mempertimbangkan
antara maslahat dan madharatnya.
Pendapat
shalahuddin : jika tujuan kita untuk persatuan ummat dan pembebasan Baitul
Maqdis, segala carra untuk mencapainya wajib dilakukan.
Shalahuddin
memiliki pemikiran yangjernih, beliau
benar-benar memperhatikan benang kebenaran dan kebathilan. Ia tak ingin segala
sesuatu yang mulia terkotori oleh hal-hal yang tidak mulia.
Karakter
politikus : selalu berpindah dari sekutu ke sekutu yang lain.
Aku tak
mampu menalar pikiran orang yang mengkhianati agama dan ummatnya. Kini terang
bagiku sebab jatuhnya Baitul Maqdis. Mereka bukan kalah kekuatan. Tapi karena
jiwa-jiwa yang lemah.
Para pemilik
pena pun tak akan bisa menulis tanpa perjuangan para pemilik pedang. Tetap
berbeda antara ketajaman penulis dan ketajaman pedang. Karena pedang menentukan
antara yang serius dan candaan.
Inilah
bakat. Pemiliknya tak pernah menyadarinya. Tampak pada mereka , namun mereka
tak melihatnya. Sebuah bakat muncul
murni tanpa berfikir dan hal itu sesuai dengan situasi. “ jangan tertipu dengan
kekuatanmu dan lemahnya musuhmu! Ramah pada pasukanmu, namun garang pada
musuhmu! Kau setenang macan saat mengendap, dan sekilat macan saat menerkam!
Kau lebih dahulu maju sebelum pasukanmu! Kau di depan saat suasana mencekam.
Kau menghilang saat harta berlimpah. Jika pun kalah, kau kalah setelah
berjuang. Karena orang yang lemah dalam berperang juga akan lemah saat
perdamaian. Siasatlah inti peperangan !
Karakter
shalahuddin : berhati lembut dan mudah terenyuh kala rakyatnya berjatuhan.
Hatinya luluh dan jiwanya berantakan.
Segala sesuatu
tergantung pada kesudahannya.
Jika
kepandaian disesuikan dengan umur tak ada memimpin selain orang tua. Harapan
ummat akan hilang. Para tetua masih iri terhadap kehebatan para pemuda,
pengganggu kata mereka. Mereka menghibur
diri dengan mengatakan setiap pemuda tak ada yang pintar dan bijak. Usia muda dan sikap bijak, kepintara dan
kekuatan, bukankah seseorang bisa memiliki keduanya?
Bermain
catur permainan para panglima : “ karena kalau tidak berperang di medan perang,
kami berperang dengan bidak catur.
Komandan
yang mahir, mengerti kekalahannya sebagaimana ia mengerti kemenangannya.
Boleh
menyukai dan cenderung pada seseorang, akn tetai jangan samai perasaan
mengalahkan akal sehat.
Janganlah
kita selalu menyalahkan usia dalam hal yang tidak kita sukai.
Syarat utama
seorang Qadhi adalah mahir bercanda, karena hal itu dapat membantunya
menghadapi dunia peradilan yang penuh ketidakadilan. Jika tidak, ia bisa saja
menjatuhi vonis ketika sedang marah, hingga vonisnya
Hati
bersedih, air mataun menetes.
Obsesi
Shalahuddin adalh JIHAD, dan kebencianku
akan politik karena apa yang aku ketahui
darinya berupa jalan tak berujung, kerancuan dan pertengkaran. Politik ada ahlinya tersendiri.
Lakukan yang
baik bagi tujuan utama yaitu persatuan ummat. Ingatlah, seseorang dikenal
dengan kebenaran dan kebenaran tak dikenal dengan orang.
Kita tidak
hanya menang dengan kekuatan dan persenjataan, tapi kita perlu dukungan seluruh
ummat. Jika keadaan mereka baik, dan mereka aman dari kezaliman kita para
pemimpin, tekad mereka akan bulat untuk memerangi musuh.
Menghimpun
para prajurit yang loyal kepada Allah, Rosul-Nya dan negri ini, bukan loyal
kepada kelompok. ( ini menandakan adanya penyaringan keimanan dalam menghadapi
perang besar).
Melihat
celah atau kekurangan musuh, kemudian
kita jadikan kekurangan mereka sebagai kekuatan kita. (contoh: pembuatan armada
laut terkuat oleh Shalahuddin).
Kecepatan
transportasi, mobilisasi dan komunikasi merupakan inti keberhasilan.
Orang besar
adalah “ jabatan mencarinya, bukan ia yang mencari jabatan tersebut.”
Rasa dendam
dan tamak adalah awal dari segala
konspirasi dan intrik.
Keadilan
harus dilindungi dengan tekad dan kesadaran.
Tidakkah
mereka mau berhenti? Tidakkah mereka takut pada Allah tentang Negara dan umat?
Apakah tiap kali rasa takut dan tamak menghampiri mereka langusng menuju tentara salib? Membinasakan kaum mereka demi kepentingan
priadi dan tujuan yang hina!
Tekad kuat
adalah inti keadilan.
Sungguh
benar perkataan penyair; “ Muliakanlah orang mulia, kau akan memilikinya.
Jangan kau muliakan orang hina, atau ia kan semakin jahat.
Waktu adalah
musuh pertama kita sebelum kita menghadapi musuh yang sebenarnya . (maksudnya
kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Jangan
menceritakan kepada anak hal-hal yang menakutkan seperti siksa kubur dan adzab,
sehingga mereka takut dan merasa putus asa dari rahmat Allah. Hingga terbayang
di mimpi mereka yang mereka dengar dari sang guru , kemudian ia terbangun
dengan dipenuhi rasa takut. Semoga Allah
menghapus kebodohan, dan hadits yang mulia menganjurkan kita untuk
memperhatikan kebutuhan jiwa. Karena
hati manusia sangat mudah untuk bosan. Diriwayatkan dari Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, bahwa dahulu
beliau pernah tersenyum, hingga tampaklah gigi geraham beliau.
Seorang
khalifah tidak dapat tersenyum ketika ada ummatnya di belahan lain sedang
merasa kesulitan. Beliau mendambakan
dapat bersujud di masjidil Aqsha, Baitul Maqdis.
Terkadang
penguasa memiliki dua pilihan yang sulit yang harus ia putuskan. Karena semakin
lama menunda, semua akan semakin pahit baginya.
Kalian
adalah ummat yang satu, janganlah kalian berpecah, karena kalian akan gagal dan
kehilangan kekuatan kalian.
Kekalahan
ummat islam terletak pada perpecahan diantara ummat islam. Dan setiap kelompok
saling berbangga diri. Walau kita
memandang negri islam berbeda-beda, namun musuh masih menganggapnya satu.
Allah ta’ala
berfirman : “ walau habis seluruh harta bumi untuk menyatukan hati manusia, itu
tetaplah mustahil . namunhanya Allah lah yang mampu menyatukan mereka, Dzat
yang Maha Perkasa lagi Bijaksana. “
Janganlah
kalian merusak dukungan, seperti wanita yang merusak pintalan benangnya hingga
cerai berai. Dan ingatlah kalian akan dikumpulkan di hadapan Allah, dan akan
dipertanyai dihadapan-Nya.
Jangan
berbicara hal-hal yang kita tidak ketahui waqi nya.
Seseorang
yang mengabaikan kemaslahatan umat agar tidak disangka tamak, seperti orang
yang mengabaikan umat karena ketamakan.
“ janganlah
kalian berselisih, atau hati kalian akan tercerai berai , jadilah penolong dan
sandaran shalahuddin.
Ingatlah!
Kekuasaan adalah cobaan dan beban, bukan
pemuliaan dan kebanggaan. Sebuah sarana dan proses bukanlah akhir dari
segalanya . dan tujuan tak tercapai dengan sarana dan proses yang rusak . al
jihad! Aljihad! Itulah warisanku (Najmuddin) dan warisan paman kalian (asaduddin)
Mengapa jika
seorang mulia wafat, pengikutnya menyia-nyiakan hasil jerih payahnya seumur
hidup?
Berikanlah
tausiyah kepada orang-orang yang lalai, memnuat jera namun tek mematikan!
STRATEGI hal
yang paling buruk alasan yang membolehkan segala sesuatu bahkan membolehkan
yang haram!
Maslahat kerajaan lah yang harus di dahulukan
walau itu harus mengubah undang-undang kita! Padahal tidak boleh mengubah undang-undang
meskipun hal itu mengandung kemaslahatan.
Aku sangat
butuh padamu seperti pada penamu. Dan penamu bagiku lebih mantap dibanding
pedang.
Shalahuddin,
jendral dan pemimpin yang dicintai rakyatnya.
Sebagian
perbedaan itu rahmat. Perselisihan pendapat tak sama dengan perselisihan hati
yang berujung pada perpecahan, seperti apa yang terjadi pada negri kita ini.
Sulthan
benar! Sebagian pendapat adalah rahmat. Pertentangan pendapat demi tujuan yang
satu. Bahkan pertentangan dalam makna ini lebih mempersatukan hati. Karena ia
mnecegah seseorang dari egois dan fanatisme pada hawa nafsunya.
Musyawarah
dengan rakyat adalah hal penting. Karena untuk mencegah keburukan yang terjadi
dibelakang(pengkhianatan), dan jiwa rakyat pun menjadi tentram. Mereka akan
selalu bersama Raja dalam menanggung kesalahan dan menikmati kebenaran.
Kini semakin
jelas bagiku, jika Allah menghendaki kebaikan pada seorang penguasa, ia akan
siapkan baginya para penasihat yang bijak nan shalih.
Inilah Qadhi
Al-Fadhil, saya lebih banyak terbantu denagn penanya, dari pada pedang para tentara.
Potensi
terbaikmu adalah yang keluar tanpa memaksakan diri. Sesuaikan dengan kebutuhan!
Jangan tertipu kuatnya dirimu dan jangan remehkan musuhmu! Berlemah lembutlah bersama pasukanmu, dan
bersikap garanglah terhadap musuhmu.
Perlahanlah seperti saat singa mengintai, dan terkamlah seperti ia
menerkam. Beranikan dirimu terhadap
musuh sebelum menerjunkan pasukanmu. Kau maju disaat genting, dan kau mundur
disaat rampasan perang melimpah. Yang terakhir , jika ingin sesuatu, seriuslah
dalam berusaha! Karena orang lemah saat perang, juga lemah saat berdamai!
Apa yang
kuinginkan terlalu agung untuk disebutkan.
Tampak dengan cahaya, namun tertutupi denan kain tirai. Bahasa ini
sempit. Siapa yang mampu mengumpulkan samudera dalam satu bejana? Angin dalam
satu botol kaca, dan alam semesta dalam satu kain penutup? Aku ingin sesuatu
yang tak tampak sampai ia hilang, yang tak jelas hingga sirna. Aku ingin
merasakan di kehidupan, apa yang hanya bisa dirasakan setelah kematian.
Merasakan sekarang, apa yang tak bisa dirasakan kecuali setelah terhentinya
waktu. Apa yang mengumpulkan hal berlawanan, antara kehidupan dan alam benda
mati. Ku ingin mengembalikan masa lalu yang terampas. Mengembalikan kejayaan
seperti sedia kala, hingga aku terbebas dari beban dan warisannya yang
berat. Meminjam masa depan, hinggga ku
terbebas dari aturannya dan menjadikannya tunduk padaku. Ketika itulah masa kini yang kuinginkan
mendapatkan hakikatnya, tetap tak akan berubah. Selalu berputar pada porosnya,
dari awal hingga akhirnya. Adapun sekarang masa kini hanya rentang masa yang
terbatas, antara masa lalu yang tak kita alami. Dan masa depan yang belum tentu
akan kita jumpai.
Firdaus
hanyalah ada di langit, adapun bumi adalah medan ujian, pembebanan, dan ladang
untuk beramal. Kewajiban kita adalah memakmurkannya. Hakikat tak akan mampu
dilihat oleh sepasang mata, sekuat
apapun daya penglihatannya. Mata yang tak menyadari bahwa salibislah musuh
kita, dan firdaus berada dibawah naungan pedang adalah mata yang tak mampu
melihat. Yang mengingkari firdaus
langit, hanyalah mereka yang terobsesi mendirikan firdausnya di bumi.
Aku khawatir
pasukanku terpencar tanpa kutahu apa yang menimpa mereka.
Ini hikmah
lain; jangan remehkan musuhmu dan berbangga dengan kekuatanmu, karena itulah penyebab
segala kekalahan. Tatkala aku melupakannya, kemenangan pun lupa padaku.
Jangan
begitu paman! Pribahasa mengatakan; setiap hakim, petarung dan pemanah yang
handal pasti sesekali melesat dari sasaran.
Andai kesalahn itu hanya menimpaku, peribahasa tadi tentu akan
menghiburku. Namun kesalahan raja, membinasakan manusia. tak ada gunanya
hiburan selain kemenangan besar yang menutupi kekalahan ini. hingga itu terjadi
saya tak akan ma’afkan diriku.
Syair
AL-Mutanabbi : “ jika kau mencari kemuliaan janganlah kau berhenti sampai kau
meraih bintang, karena rasanya kematian yang hina dan agung adalah sama.
Ketika wakil
raja malakukan hal-hal tanpa sepengetahuan raja, menandakan mereka berselisih.
Dan raja sudah tidak ada lagi keibawaannya di hadapan mereka.
Kedengkian
adalah nafsu pedang untuk perang yang suci.
Separuh
kemenangan, berperang di tempat yang pas bagimu, dan tidak pas bagi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar