Selasa, 10 Oktober 2017

THE WINNER NEVER QUIET


Menjadi juara berarti kiat siap beraksi, tak ada kata untuk berdiam diri hanya memandang hasil karya orang lain. Terlebih hanya menikmatinya, sungguh itu bukanlah jiwa seorang juara. Kau tahu, apa sikap menajadi seorang juara? Menjadi juara bukanlah hanya memandang keberhasilan seseorang dengan apa-apa yang tampak diluarnya, namun ia memandang jauh kebelakang  ada proses  luar biasa yang harus ia perjuangkan dan hadapi. Ibarat kerang membuat mutiara, betapa perihnya ia harus menempa setiap air liurnya dengan butiran-butiran kasar yang harus ia proses agar menjadi mutiara yang bernilai tinggi, mutiara yang setiap orang mencarinya.
Menjadi juara buakanlah hal yang instant, karena semua hal yang instant tidak menjamin menjadikan kita sebagai juara.  Sebab, jiwa juara adalah hasil didikan dari pahitnya sebuah proses. Siapa saja yang tidak mau menikmati proses, maka jangan berharap untuk menjadi seorang juara.
Seorang juara tak pernah diam? Lalu apa maksudnya? Ya, bukankah air yang bagus adalah air yang senantiasa mengalir? Air yang tangguh menjalani terpaan-terpaan di setiap jalannya? Itulah juara, ia tidak akan pernah bisa tinggal diam. Ia perlu menjelajahi bumi Allah yang lain untuk terus belajar dan belajar. Bukankah para ulama’ terdahulu hidupnya hanya bermusafir dari suatu negri ke negri lainnya? Itulah jiwa-jiwa para juara, ia kan gigh mencari hal-hal yang akan menjadikan kehidupan ini menjadi lebih baik, hal-hal yang akan membuat generasi kedepannya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Seorang juara yang hidupnya penuh mengabdi kepada Allah untuk menebarkan kemanfaatan kepada seluruh manusia. bukankah sebaik-baik diantara kita adalah orang yang paling bermanfaat kepada sesamanya? Itulah mengapa, THE WINNER NEVER QUIET. (Hasna Amatillah)

Tidak ada komentar:

_Resolusi_

     Menjelang akhir tahun ini setiap orang pasti memiliki resolusi, ya memang resolusi ini dianggap penting apalagi pada moment-moment saat...