Aku adalah
seorang gadis biasa, yang dilahirkan dari keluarga yang memegang teguh prinsip
agama. Setiap perkembangan episode hidupku Allah menganugerahiku banyak sekali
pelajaran yang dapat aku petik. Ya, sebuah episode kepahitan itu aku rasakan supaya
aku tahu bahwa adanya rasa manis disebabkan adanya rasa pahit.
Hingga..
episode remaja menuju dewasapun aku mengalaminya. Dimana aku mencari jati
diriku sebenarnya. Aku berinteraksi dengan berbagai macam orang dengan jenis
tipikal yang berbeda-beda, dan dengan latar belakang keluarga yang berbeda-beda
pula. Pergaulan inilah yang menantangku untuk membuktikan seperti apa
sebenarnya jati diriku. Aku pernah mengikuti apa-apa yang temanku lakukan
(tentunya hal positif) apapun itu. namun.. ternyata hal itu membuat hidupku
semakin tidak nyaman. Bagaimana tidak , aku memaksakan diriku untuk menjadi
orang lain. dan itu benar-benar membuat hidupku semakin kacau dan futur. Namun,
bagaimanapun juga aku akan tetap bersyukur telah mengalaminya. Karena dengan
pengalaman itulah aku semakin paham bagaimana perjalanan hidupku kedepan.
Aku adalah
aku, yang didik oleh abiku yang memegang teguh prinsip agama. Yang Alhamdulillah
abiku selalu mengamalkan amalan-amalan sunnah. Di mata kami beliau orang yang tak
pernah putus asa. Barbagai liku kehidupan beliau pernah mengalaminya. Ya, dimata kami beliau adalah orang yang gigih,
gigih meraih apa yang dicita-citakannya. Aku semakin faham dan nyaman menjadi
diriku sendiri. Justru menjadi diriku sendiri membuatku semakin mensyukuri
hidup ini. dan aku semakin bahagia menjalankan semuanya. Yang terpenting hidup
dan matiku hanya untuk illahi rabbi.
Dimataku,
semua prestasi dan kesuksesan tidak terlihat istimewa jika semua itu di raih
karena amabisi duniawi semata. Prestasi dan kesuksesan yang tipikal seperti itu
adalah sebuah kesuksesan yang rendah, batapa tidak, bukankah hidup ini untuk
beramal di hari kemudian? Bukan hanya untuk di dunia yang fana ini?
Mari kawan..
kita benahi diri kita... kita benahi hati kita... kita benahi hidup kita...
sekali lagi jadilah dirimu sendiri dangan segala prinsip dan nilai-nilai yang
keluargamu wariskan.. sebab itulah yang akan membuatmu lebih kuat menghadapi
gelombang-gelombang kehidupan yang akan kamu hadapi. Hargailah dirimu
sendiri..sebab jika kamu sendiri saja tidak menghargai dirimu sendiri,
bagaimana orang lain akan menghargaimu? Fikirkanlah... masa depanmu adalah
milikmu sendiri, orang lain tidak berhak mengatur msa depanmu apalagi
merebutnya. Bergantunglah hanya kepada Allah, sebab Allah adalah tempat Kita semua
bergantung. (Hasna Amatillah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar