Jumat, 15 Desember 2017

Stabilitas Hidup



 Stabilitas hidup kita ada pada bagaimana cara kita mengendalikan diri kita sendiri, mengendalikan diri berarti senantiasa menjaga kestabilan emosional, karena dari emosional lah satbilitas akan terjaga. Namun, apakah hanya sekedar itu saja? ternyata tidak. Mungkin orang-orang Barat mendengung-dengungkan Kecerdasan Emosional tanpa mengetahui apa sumber kekuatan emosional itu sendiri.

Islam adalah Diin yang sempurna, seluruh aspek kehidupan manusia diaturnya. Dari hal terkecil bahkan tidak nampakpun islam punya aturannya. Termasuk bagaimana cara-cara manusia menjalani kehidupan ini dengan sebenar-benarnya.  Islam memberikan sebuah titik dahsyat bagaimana manusia menjaga kestabilan hidup, dan titik dahsyat itu bermuara pada HATI. Ya, semua urusan manusia pada hakikatnya dikendalikan oleh hati bukan akal fikiran.
Mari kita bersama renungkan! Coba untuk jujur melihat diri sendiri. Ketika kita melakukan suatu kesalahan atau keburukan, apakah yang menitahnya akal? Ataukah hati? Pasti akal itu didorong oleh hati, dan akal memerintahkan ke seluruh anggota tubuh guna merealisasikan perintah sang hati. Bukankah begitu?
sahabat muslimah....Kita pasti ingat hadits tentang hati adalah raja, apabila hati itu baik maka akan baiklah seluruh anggota tubuh lain, dan jika hati itu buruk maka buruk jugalah anggota tubuh yang lainnya. Itulah, Allah menjadikan hati sebagai barometer baik dan buruknya perilaku seseorang dalam menjalani kehidupannya. Berarti Hati lebih pantas memegang stabilitas kehidupan manusia.
Maka sudah seharusnya kita prioritaskan untuk senantiasa memantau dan memelihara hati ini. akan bermuara kemanakah hati ini? apakah akan bermuara ke syurga-Nya atau justru terjerumus kedalam Neraka? Naudzubillah..
sahabat muslimah....Masih ingatkah hadits tentang niat? Bukankah setiap amalan itu tergantung pada niatnya? Dan niat itu ada pada hati? Bukankah hati adalah tempat yang paling dilihat Allah? Bukankah ketika pada hari seluruh harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang mendatangi Allah dengan hati yang Selamat?
Hal itulah... yang harus kita sadari dari sekarang, tidak ada kata terlambat untuk senantiasa memperbaiki hati dan meluruskan arah hati. Mintalah pada Allah agar hatinya senantiasa terjaga selalu berada di jalan-Nya “ Yaa muqallibal quluub, tsabbit quluubana ‘alaa diinika, wa yaa musharrifal quluub, shorrif quluubana ‘ala tho’atika”.
Wallahu musta’an

_Resolusi_

     Menjelang akhir tahun ini setiap orang pasti memiliki resolusi, ya memang resolusi ini dianggap penting apalagi pada moment-moment saat...