Kita sebagai seorang mukmin yang mencintai kebenaran pasti akan tersentak
akan kejadian ini. Kita pasti akan marah disaat pedoman kehidupan kita
dilecehkan, dihina dan diinjak-injak seenak perut mereka. Dan itu merupakan
suatu hal yang memang seharusnya kita lakukan. Akan tetapi apakah itu semua
hanya berujung di lisan kita saja ataukah tidak ? apakah kita benar-benar
mencintai Al-Qur’an dan mengimaninya ? semua jawaban atas pertanyaan tersebut
hanyalah kita sendiri yang bisa menjawabnya dan menilainya. Tanyalah pada hati
nuranimu yang jernih dan tidak
terkontaminasi dengan hawa nafsu semata. Tanyalah dalam-dalam dan renungkanlah!
Kita pasti paham bahwasanya kejadian-kejadian yang terjadi di dunia ini
bukanlah sebuah kebetulan, bukan sebuah rekayasa tanpa tujuan pasti. Kita pasti ingat Firman Allah SWT QS Al Ahqof
: 3 :
“ Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. dan
orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.”
Kejadian yang telah Allah rilis dalam kitab lauhul mahfudz, 50.000 tahun
lalu sebelum manusia diciptakan. Setiap peristiwa yang terjadi di dunia ini
jika orang-orang mukmin membuka hatinya dan tersadar, bahwa sebenarnya itu
merupakan sinyal dari sang Pemilik Skenario Takdir. Sinyal untuk menyadarkan
ummat islam yang telah terlalaikan dari Pedoman Kehidupan. Sehingga umat islam
kacau tak terkendali sebab tidak menegakkan Pedoman Kehidupan.
Kita baru tersentak dan tersadar ketika lisan kafir melecehkannya. Kita
baru coba membuka, membaca dan memaknai ayat yang dilecehkannya. Ayat yang
sering kita baca dan ulang-ulang tanpa mentadabburi makna-makna yang terkandung
di dalamnya. Satu ayat POLITIK yang
mengandung banyak pengetahuan tentang konsep kepemimpinan dalam islam
demi meraih Ridho-Nya dunia dan akhirat.
Satu ayat yang harus kita fahami dan tingkatkan tentang hakikat aqidah Al
Wala’ wal Baro’ , kita harus lebih bersyukur atas hikmah di balik peristiwa
ini. Karena terkadang lewat lisan orang kafirlah Allah SWT mendobrak pintu hati
kita yang selama ini terlalaikan, terbuai angan duniawi. Kita harus selalu
mengimani setiap skenario takdir-Nya dan hikmah di balik setiap peristiwa dalam
seluruh lini kehidupan. Wallohu Musta’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar