
Aku akan terus ada bersama waktu, waktu yang terus berputar tiada henti, waktu yang tidak pernah peduli tentang aku. Ya, karena akulah yang seharusnya lebih peduli terhadap waktu. Kususuri lorong-lorong waktu silam, betapa naifnya diri ini melihat gambar-gambar kekhilafan yang tertempel pada setiap dinding-dindingnya, gambar itu menjadi saksi bisu hari ini, namun kelak gambar kekhilafan itu menjadi saksi nyata di akhirat kelak.
Kala lorong waktu menghadirkan sebuah dimensi yang berbeda, dimensi tentang masa depan yang terlihat cahayanya dari kejauhan. Akan ku kejar itu, meskipun cahaya itu jauh, bahkan jauh sekali. Sebab aku tidak ingin terus menerus berada dalam lorong waktu kegelapan. Sudah saatnya aku berlari mengejar secercah cahaya, meninggalkan jejak-jejakku di lorong-lorong kegelapan.
Aku akan terus berlari dan berlari untuk merubah dimensi waktu yang
membuat semakinku terpuruk, untuk mengejar segala ketertinggalanku. Aku ingin
berjalan diatas cahaya, aku tidak ingin terrus berjalan ditengah-tengah
kegelapan. Sebab akupun takut kegelapan. Manusiawi kan?
Itulah aku bersama waktu, waktu yang
setiap saat akan menebas leherku dan mempertaruhkan masa depanku jika tidak
diisi bersama waktu.
Itulah aku bersama waktu, yang akan terus pergi mengembara menuju muara
Ridha-Nya. Ya, karena hidupku bersama waktu hanya tertuju pada Ridha-Nya.
Itulah aku bersama waktu, yang telah banyak merekam setiap
episode-episode kehidupanku hingga kini diusiaku yang ke-20 tahun.
Itulah aku bersama waktu, bukan akhir dari cerita kita.....