Pondok pesantren (ma’had)
mengajariku banyak hal, diantaranya adalah memenej rasa rindu. Ya, rasa rindu
kepada keluarga yang senantiasa bergemuruh dalam dada. Mungkin diantara kalian
ada yang mesantren, seperti halnya aku ini.
Alhamdulillah.... jangan pernah menyesali ya teman, kalau kita masuk pesantren. Mungkin ada juga diantara kalian atas dasar paksaan dari orang tua. Gpp koq... mudah-mudahan paksaan itu menjadikan pribadi diri kalian semakin baik. Ingat lho... terkadang kebaikan itu harus dipaksakan, mengapa? Sebab, kalau kita tidak memaksakan hal itu, hidup kita akan dikuasai oleh barbagai keburukan.
Pesantren adalah sebuah lembaga yang
mengajarkan nilai-nilai agama, bukan hanya dari segi ilmiahnya saja, namun juga
dari segi kepribadian dan akhlaqnya. Di pesantren kita ditempa untuk menjadi
pribadi yang disiplin dan ta’at. Aktifitas kita juga ditempa dan diawasi selama
24 jam penuh, itu menandakan agar waktu yang kita pergunakan bermanfaat dan
tidak sia-sia.
Memang.. terkadang kebosanan dan
rasa untuk memberontak itu akan tetap ada. Namun, kita coba belajar meredupkan
rasa itu. berarti kita telah berhasil membuat setan kecewa bahkan menangis
tersedu-sedu melihat kita menjadi pribadi yang ta’at.
Ingatlah kawan... menjadi pribadi
yang ta’at bukan karena pandangan manusia, tapi karena Allah semata. Sebab,
jika orientasi kita hanya manusia apalagi dunia kita akan merugi kelak
diakhirat. Mungkin di dunia kita banyak dipuji. Namun ingatlah bahwa pujian itu
tidak akan membawa manfaat kelak jika kita di akhirat. Justru malah menjadi
perontok pundi-pundi amal kebaikan kita yang selama ini kita kumpulkan.