sahabat muslimah..... Saat hati di hinggapi rasa dengki dan iri
hati, maka semua yang tampak akan sesak dirasa. Anugerah serasa musibah, kebahagiaan
serasa siksaan, sebab dengki dan iri hati adalah induk utama segala
keburukan. Dengki akan menghapus kebaikan, sebab dengki ibarat api yang
membakar kayu, dan asap yang dihasilkan ibarat kebaikan yang sirna. Hati-hati dengan dengki, sebab sebanyak
apapun amalan yang kita dapatkan akan dihanguskan oleh rasa dengki yang
membakar jiwa. Oleh karenanya kita harus senantiasa waspada dan berdo’a agar
dihindarkan dari sifat dengki. Dengki akan merusak dan mematikan hati, sebab
orang yang dengki akan kabur dalam melihat kebaikan dan kebenaran.
sahabat muslimah....Allah menciptakan rasa dengki ini pasti
memiliki hikmah, mungkin kita sebagai manusia tidak mampu mengungkapkan hikmah
tersebut, atau hanya sedikit saja yang Allah singkapkan untuk kita ketahui. Dengan
rasa dengki kita seharusnya belajar bagaimana tentang Qana’ah; merasa cukup
akan nikmat Allah yang telah kita berikan. Bersyukur dengan kondisi apapun
juga, sebab sudah pasti itulah yang terbaik untuk kita.
Kita memang tidak akan pernah bisa menghindari
sifat dengki seutuhnya, namun bukan berarti kita tidak berusaha menghindarinya.
Justru seharusnya kita lebih waspada dan berhati-hati akan sifat ini, sebab
sifat ini bersifat halus menyelusup ke dalam kalbu, sehingga orang yang
dihinggapi rasa ini terkadang tidak menyadarinya. Oleh karenanya kita senatiasa
memohon kepada Allah dengan do’a yang telah Allah firmankan dalam Qur’an-Nya :
![]() |
“ Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hasyr: 10)
Sungguh, betapa bahayanya jika rasa dengki ini
menyerang sesama orang beriman. Karena tidak pantas bagi orang yang merasa
dirinya beriman saling mendengki terlebih terhadap sesama saudaranya yang
beriman juga. Wallahu Musta’an