Sebuah kisah cinta yang
bermula dengan nafsu semata yang terus menggelora dalam jiwa, cinta yang
membutakan semesta. Ya, itulah cinta buta Zulaikha pada Yusuf . Cinta yang
terus diperjuangkan dan dipertahankan, bahkan ia rela mengorbankan kehormatan
yang selama ini dielu-elukan.
Itulah cinta buta yang membuat Zulaikha gila kehabisan cara untuk menundukkan Yusuf. Cinta yang secara Logika tidak akan pernah masuk akal. Bagaimana tidak? karena rasa cintanya yang dahsyat, ia sampai hati menuduh dan menjebloskan Yusuf ke dalam penjara. Tak sampai di situ, bahkan ia menyiksanya dengan cambukan untuk memuaskan nafsunya, karena Yusuf tidak juga bergeming hatinya justru semakin lari menjauh darinya.
Seiring berjalannya waktu,
kecantikan Zulaikha pun semakin pudar dan bukan menjadi sebuah kebanggaan lagi
baginya. Perlahan-lahan ia sadar akan kekhilafannya selama ini. bartahun-tahun
ia menderita karena cintanya yang tak kunjung menyapanya, bagaikan pungguk
merindukan rembulan. Namun, dengan itulah Allah mengujinya dan membukakan pintu
cinta-Nya, dan cinta-Nya pun memasuki relung-relung hati Zulaikha setelah
peristiwa-peristiwa luar biasa yang telah ia lalui.
Tatkala ia mulai mencintai
cinta yang hakiki, ia terlupa akan cinta semu nya. Ketika ia tinggalkan cinta
semu itu, justru cinta itu hadir menyapa dihadapannya. Namun ia tidak
menghiraukannya, sebab ia merasakan kenikmatan bersama cintanya yang hakiki,
Sang Penguasa Langit dan Bumi.
Sahabat.... kisah
cinta ini memberikan kita pelajaran, bahwa ketika kita mengejar cinta manusia
maka kita hanya akan manuai kekecewaan, kesengsaraan dan kepedihan. Dan tabi’at
manusia itu semakin dikejar justru akan semakin menjauh. Oleh karena itu
lepaskanlah! Dan totalitaskan cinta kita hanya kepada Allah saja tidak ada
sekutu baginya. Dan tidak berharap apapun dari manusia, niscaya cinta itu akan
hadir dengan sendirinya dan datang menyapa kita. Sebagaimana ketika Zulaikha
mengejar cinta Yusuf, makin jauh Yusuf darinya. Namun ketika Zulaikha mengejar
cinta Allah, Allah datangkan Yusuf padanya. Walahu A’lam Bish showab.