Aku tak faham, mengapa begitu banyak manusia yang memandang kehidupan ini
dengan sebelah matanya. Yang lebih menyakitkan lagi mereka memandangnya dengan
kacamata negatif yang semakin membuat kehidupan mereka terpuruk dan perlahan-lahan
hancur. Mereka membunuh hidupnya dengan fikiran-fikiran negatifnya sendiri.
Contohnya dalam kehidupan ini,
berapa banyak manusia yang putus cinta lalu melakukan tindakan-tindakan bodoh
yang merugikan diri mereka sendiri? Mereka lupa . . . lebih tepatnya lagi
mereka tidak sadar . . . bahwa ada banyak cinta disekeliling mereka bahkan
menaungi hidup mereka. Ya, cinta dari seorang ibu, ayah, adik, kakak, paman,
Nenek, teman-teman sekolah, maupun kenalan mereka dan masih banyak lagi yang
mungkin tidak cukup untuk menulisnya disini. Dan Cinta yang lebih luar biasa
yang tidak boleh kita lupakan adalah Cinta
Allah yang senatiasa menaungi para Hamba-Nya.
Ketika kita putus asa kita boleh
menangis . . . marah . . . menyalahkan
diri sendiri, tapi jangan sampai kita lupa bahwa ada Allah yang senantiasa
memberikan harapan-harapan baru untuk hidup kita di masa yang akan datang. Kita
boleh mengekspresikan kekecewaan, kesedihan, ketiada harapan, namun jangan
sampai langkah kita terhenti hanya sampai disitu saja. Kita harus bangkit dan
menata kembali hidup kita dengan lembaran baru, pelajarilah kegagalan demi
kegagalan yang dulu kita lalui, pelajarilah kekecewaan demi kekecewaan yang
telah kita rasakan, pelajarilah keputusasaan yang kita alami, jadikan itu semua
sebagai pelajaran berharga untuk kedepannya, dan agar hal tersebut tidak pernah
hadir kembali dalam hidup kita.
Tutuplah kegelapan itu, karena masih
banyak cahaya-cahaya kehidupan yang menyambut kita dengan senyum kesemangatan. Satu
kegagalan bukan berarti mengagalkan segalanya, satu kegagalan hanyalah sebagian
kecil pelajaran untuk hidup kita, dan untuk menguji sejauh mana kesungguhan
kita. ingatlah! Satu kegagalan akan membuka seribu gerbang kesuksesan. Jangan
pernah mau berfikir sempit dan negatif, karena cara berfikir sepert itu akan
menggagalkan segalanya.