Kamis, 18 Oktober 2018

_Ketika Muslimah Harus Keluar Rumah_



jujur, Hari itu aku benar-benar tergeletak di Kasur seperti orang sakit yang tak berdaya. Anak-anak asuhku pun menanyakan, us.. sakit ya,! Aku berusaha memaksakan untuk tersenyum manis. “ engga, ustadzah Cuma sakit biasa, istirahat sebentar nanti juga sembuh koq. Itulah aku, jika ada sedikit yang tidak beres dengan hatiku, aku butuh untuk menyendiri bertafakkur dan mendengarkan apa yang hatiku bicarakan. Sebenarnya bukan sakit fisik yang aku rasa, namun ada sesuatu yang entah kenapa saat itu aku harus menemukan masalahnya.
Jari jemariku menari-nari di atas keybord hp ku, menulis beberapa paragraph, kemudian ku hapus lagi. Tapi setelah aku fikirkan matang-matang, aku bertekad untuk menulis kembali hal yang aku resahkan kepada umiku. Ya, aku menulis pesan…. ‘Umi, kenapa ya setiap kali aku keluar rumah naik motor untuk antar adik-adik, atau perintah umi dan abi yang lain hatiku terasa tidak enak. Karena kan wanita itu seharusnya berada di rumahnya kan mi, dan tidak sering-sering keluar rumah …’ akhirnya pesan itu terkirim juga, dan terlihat garis dua tanda biru menandakan kalau pesan tersebut telah di baca. Sebenarnya, hati ku berdebar khawatir menyinggung atau menambah beban perasaannya. Namun… tiba-tiba, terlihat tulisan umi sedang mengetik….
“ iya ya teh, memang sepertinya sulit karena teteh juga tinggal dilingkungan pondok putra, tapi teteh ingatkan?? Kisah putrinya Nabi Syu’aib Alaihissalam  yang ikut antri memberikan minum pada hewan ternaknya di tengah-tengah kerumunan para gembala laki-laki? Bukankah putrinya melakukan hal tersebut karena Birrul walidain berbakti kepada orang tua, di saat orang tua itu punya udzur??? Teteh masih ingatkan Ceritanya?  
Melihat balasan pesan dari umi.. pikiranku terbang melesat menerawang tentang kisah putri nabi syu’aib tersebut. Kini.. hatiku lega dan tak ada beban di hati lagi. Biarlah penilaian manusia terhadap kita apa-apa yang tampak diluarnya saja, namun cukup Allah yang Maha Mengetahui segalanya apa yang tersembunyi dalam hati ….
Untuk kalian para wanita, yang Allah takdirkan banyak beraktifitas di luar rumah, ingatlah! Bagaimanapun juga kita itu fitnah, dan apabila wanita keluar rumah maka setan itu akan berada di samping kanan kirinya maupun depan belakang. Maka, jikalau mengharuskan untuk keluar rumah, pastikan sudah melaksanakan rambu-rambu yang Allah tetapkan,diantaranya:
1.      Menutup Aurat serapat mungkin dan tidak tabarruj.
2.      Meminta izin kepada orang tua, maupun suami.
3.      Pastikan tidak ikhtilat atau campur baur antara laki-laki dan perempuan
Mungkin 3 hal di atas cukup mewakili semuanya… ingatlah! Bagaimanapun juga, tempat terbaik seorang wanita adalah dalam rumahnya. Wallahu ‘Alam bisshowab.

#MenulisUntukBerbagi
#SiapaTahuMenjadiSolusi
#UntukmuYangSedangDilemaSepertiKu


@NauraAlFirdausy

_Resolusi_

     Menjelang akhir tahun ini setiap orang pasti memiliki resolusi, ya memang resolusi ini dianggap penting apalagi pada moment-moment saat...