بسم الله الرحمن الرحيم
BIOGRAFI
SINGKAT IMAM AT THOBARI DAN METODE PENTAFSIRAN BELIAU
"JAMI'UL
BAYAN FIE AHKAMIL QUR'AN"
I.
KELAHIRAN
DAN NASAB BELIAU
Muhammah
bin Jarir bin Yazid bin Katsir seorang imam, ulama' dan mujtahid, ulama' abad
ini, kunyahnya Abu Ja'far Ath Thobari.
Beliau
dari penduduk Aamuly daerah Thobristan.[1]
Beliau
dilahirkan pada akhir tahun 224 H awal tahun 225.
Ayah
beliau bersemangat dalam mendidik beliau untuk menuntut ilmu padahal saat itu
beliau masih kecil. Ibnu Jarir berkata: "Aku sudah hafal Al Qur'an ketika
aku berumur 7 tahun, dan sholat bersama manusia (jadi imam) ketika berumur 8
tahun, dan mulai menulis hadist ketika berumur 9 tahun, dan ayahku bermimpi,
bahwa aku berada di depan Rosululloh dengan membawa tempat yang penuh dengan
batu, lalu aku lemparkan didepan Rosululloh. Lalu penta'bir mimpi berkata
kepada ayahku: "Sekiranya nanti beranjak dewasa dia akan berguna bagi
diennya dan menyuburkan syare'atnya, dari sinilah ayahku bersemangat dalam
mendidikku.[2]
Beliau
banyak bersafar dan berguru dengan ahli sejarah, beliau juga salah seorang yang
memiliki ilmu banyak, dan cerdas, banyak karangannya dan belum ada yang
menyamainya.
Guru
beliau 40 orang lebih, diantaranya: "Muhammad bin Abdul Malik in Abi Asy
Syawarib, Ismail bin Musa As Suddi, Ishaq bin Abi Isroil, Muhammad bin Abi
Ma'sar dan yang lainnya. (didalam tafsir beliau didapatkan, bahwa guru beliau
berjumlah 62 guru).
II.
KEILMUAN
DAN KESUNGGUHAN BELIAU
Abu Sa'id
berkata: "Muhammaad bin Jarir berasal dari daerah Aamal, menulis di negri
mesir. Lalu pulang ke Bagdad, dan telah mengarang beberapa kitab yang
menumental, dan itu menunjukkan luasnya ilmu beliau.
Al Khotib
berkata: "Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Gholib: "Beliau
adalah salah satu aimmah Ulama' (sesepuh ulama'), perkataannya bijaksana dan
selalu dimintai pendapatnya karena pengetahuannya dan kemulyaannya. Beliau
telah mengumpulkan ilmu-ilmu yang tidak penah ada seorangpun yang melakukannya
semasa hidupnya. Beliau adalah seorang Hafidz, pandai ilmu Qiro'at, ilmu Ma'ani
faqih tehadap hukum-hukum Al Qur'an, tahu sunnah dan ilmu cabang-cabangnya,
serta tahu mana yang shohih dan yang cacat, nasikh dan mansukhnya, Aqwalus
Shohabah dan Tabi'in, tahu sejarah hidup Manusia dan keadaanya. Beliau memiliki
kitab yang masyhur tentang "sejarah umat dan beografinya" dan kitab
tentang "tafsir" yang belum pernah ada mengarang semisalnya dan kitab
yang bernama "Tahdzibul Atsar" yang belum pernah aku (Imam Adz
Dzahabi) lihat semacamnya, namun belum sempurna. Beliau juga punya kitab-kitab
banyak yang membahas tentang "Ilmu Ushul Fiqih" dan pilihan dari
aqwal para Fuqoha'.[3]
Imam Adz Dzahabi berkata: "Beliau adalah
orang Tsiqoh, jujur, khafidz, sesepuh dalam ilmu tafsir, imam (ikutan) dalam
ilmu fiqh, ijma' serta (hal-hal) yang diperselisihkan, alim tentang sejarah dan
harian Manusia, tahu tentang ilmu Qiro'at dan bahasa, serta yang lainnya.
Al Khotib
berkata: "Aku mendengar Ali bin Ubaidillah bercerita: "Sesungguhnya
Muhammad bin Jarir dirumah selama 40 th, setiap harinya beliau menulis 40
lembar.[4]
Al Qodhi
Abu Abdillah Al Qudho'i: "Ali bin Nashir bin Ash Shobah telah menceritakan
kepada kami, Abu Umar Uabidillah bin Ahmad As Simsar, dan Abul Qosim Al Waroq:
"Bahwa ibnu Jarir At thobari berkata kepada sahabat-sahabatnya:
"Bagaimana pendapat kalian, bila aku akan menulis tentang sejarah alam
dari sejak Adam sampai sekarang ini? Mereka bertanya: "Berapa banyakkah
itu? Maka beliau menjawab, kira-kira 30 ribu lembar, lalu mereka berkata:
" kalau begitu umurmu akan memutus pekerjaanmu sebelum engkau bisa
menyempurnakannya? Lalu beliau sadar, dengan berkata: "Innaalillah! Lalu
beliau mengurungkan niatnya. Kemudian beliau ringkas karangan itu sebanyak 3000
lembar, dan ketika beliau ingin membuat tafsir, berkata kepada mereka seperti
itu.[5]
III. MADZHAB DAN AQIDAH BELIAU
Al Faroghi
berkata: "Harun bin Abdul Aziz bercerita kepadaku:" Abu Ja'far At
Thobari berkata: "aku memilih Madzhab imam Syafi'I, dan aku ikuti beliau
di Bagdad selama 10 tahun.[6]
Bahwa
beliau sebelum mencapai derajat mujtahid beliau bermadzhab Syafi'I, peryatan
ini didapatkan dalam kitab "Thobaqotul Kubro" milik Ibnu As Sabki.
As Suyuthi
berkata dalam kitab "Thobaqotul Mufassirin" hal: 3: "Pertama,
beliau bermadzhab Syafi'I, lalu membuat madzhab sendiri, dengan perkataan-perkataan
dan petikan-petikan sendiri, dan beliau mempunyai pengikut yang mengikutinya.[7]
Adapun
aqidah beliau aqidah salafus Soleh ahlus sunnah wal jamaah.[8]
E. Tentang
Isroiliyat
Kita
dapatkan juga beliau menyebutkan dalam tafsirnya mengenai kisah-kisah
isroiliyat, yang beliau ambil dari Ka'ab Al Ahbar, Wahab bin Munabih, Ibnu
Juraij, As Suda dan yang lainnya. Dan kita juga melihat beliau menukil banyak
dari Muhammad bin Ishaq yang diriwayatkan oleh Maslamah seorang Nasroni.
Adapun
sanad-sanad beliau yang masih membutuhkan penelitian adalah: "Dari Ibnu
Hamid ia berkata kepadaku dan bercerita: "Bercerita kepada kami Salamah
dari Ibnu Ishaq dari Abi Atab… ia seorang nasroni lalu masuk islam dan
mempelajari Al Qur'an serta mendalami ilmu dien, disebutkan bahwa beliau
memeluk agama nasroni 40 tahun dan memeluk islam 40 tahun juga. Cantoh ayat
yang beliau riwayatkan dari orang Nasroni adalah Surat Al Isro' ayat 7 yang artinya:
"Jika
kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu
berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang
saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain)
untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana
musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai".
Dan
juga dalam surat Al Kahfi ayat 94 tentang Ya'juz dan Ma'juz:
"Mereka berkata:
"Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj, itu orang-orang yang
membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu
pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?".
Walaupun
beliau memberikan kritikan terhadap kisah-kisah isroiliyat ini, akan tetapi
masih membutuhkan kritikan yang lebih detail lagi.
IV.
KARANGAN-KARANGAN
BELIAU
Beliau adalah seorang laki-laki yang mempunyai ilmu yang sangat
luas, maka tidak heran jika karangan beliau tak bisa dihitung hanya dengan
waktu 1000 detik. Namun sangat disayangkan, mayoritas kitab beliau hilang dan
tidak samapai kepada kita kecuali hanya sedikit. Disini tidak akan kami
sebutkan, dan bisa dilihat dalam kitab Tafsir Ibnu Jarir dalam Muqodimah
pentahqiq (peneliti), Abdulloh bin Abdur Rohman at Turki:
1.
Kitab
Adabul Qodho' ( Al Hukkam)
2.
Kitab
Adabul Manasik
3.
Kitab
Adabun Nufuus
4.
Kitab
Syaroi'il Islam
5.
Kitab
Ikhtilaful Ulama' atau Ikhtilaful Fuqoha' atau Ikhtilafu Ulama'il Amshor fie
Akhkami Syaroi'il Islam.
6.
Kitab Al
Basith, tentang kitab ini beliau Imam Adz Dzahabi berkata: "Pembahasan
pertama adalah tentang thoharoh, dan semua kitab itu berjumlah 1500 lembar.
7.
Kitab
Tarikhul Umam wal Muluk (Tarikhul Rusul wal Muluk)
8.
Kitab Tarikhul
Rijal minas Shohabah wat Tabi'in.
9.
Kitabut
Tabshir.
10.
Tahdzib
Atsar wa Tafsiilust Tsabit 'Ani Rosulillah Saw Minal Akhbar
11.
kitab
Tafsir beliau ini
12.
Al Jaami'
fiel Qiro'at
13.
Haditsul
Yaman
14.
Ar Rod
'Ala Ibni 'Abdil Hakim
15.
Kitabuz
Zakat
16.
Al 'Aqidah
17.
Kitabul fadhoil
18.
Fadhoil
Ala Ibni Tholib
19.
Mukhtashor
Al Faroidz
20.
Kitab Al
Washoya,
Dan masih
banyak lagi kitab-kitab beliau yang tidak kami sebutkan disini.[9]
V.
WAFAT
BELIAU
Beliau
wafat pada hari Ahad dua hari pada akhir bulan syawal tahun. Selama hidupnya,
umur beliau mencapai 85 atau 86 tahun, dan dikuburkan di tanahnya Ya'qub di
Bagdad. [10]
والله اعلم
(OLEH :
"Fikris Shofa")
REFERENSI
- Abi Ja'far Muhammad bin Jarir Ath Thobari (224-310 H), Tahqiq DR. Abdur Rohman bin Abdul Muhsin Ath Thobari, Tafsir Ath Thobari Jami'ul Bayan 'An Ta'wili Ayil Qur'an, cetakan 1, Qohiroh 1422 H/ 2001. Markaz Al Buhuts wad Dirosat Al Arobiyah wal Islamiyah.
- Al Imam Syamsuddien Muhammad bin Ahmad bin Utsman Adz Dzahabi, wafat 748 H. Siyar A'lamin Nubala, dan telah di tahqiq oleh Muhibbudien Abi Sa'id Umar bin Ghomah Al Amruwi.
- DR. Muhammad Husain Adz Dzahabi, Tafsir Wal Mufassirun, pustaka Daarul Kutub Al Hadistah, cetakan ke-2, tahun (1396 H / 1976)
- Mabahist fie Ulumil Qur'an oleh Manna'ul Qoththon, dicetak atas Nafkah perpustakaan dan percetakan Al Hidayah Surabaya, 1973 M / 1393.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar