Selasa, 28 November 2017

Sepenggal Episode Kehidupanku



(Bagian II)
Kamis, 16 November 2017
            Pagi itu suasana hatikupun masih mendung, seluruh kegiatan ma’had kutinggalkan, mood ku pun belum kembali seperti biasa. Siang itu, aku berangkat ke Solo, ke rumah bulekku. Sebab, besok jam 09.00 kita start menuju cirebon, kampung halamanku. Siang itu cuaca hujan gerimis, hatiku mendadak gerimis dibuatnya. Alhamdulillah, ada tawaran mobil dari ustadz untuk ikut ke Solo karena kebetulan ustadz ada kepentingan di Solo. Kami diantar sampai ke depan rumah, Masyaallah.. ini adalah anugerah-Mu ya Allah... kami tak perlu lagi hujan-hujan menunggu mobil yang akan kami naiki, terlebih kamipun tak lagi mengeluarkan sepeser uang. Sesampainya di rumah bulekku, aku beristrirahat sejenak hingga besokpun tiba..

Minggu, 26 November 2017

_Sepenggal Episode Kehidupanku_




(Bagian I)
Senin, 13 November 2017
            Pagi hari ini hatiku berdegup kencang, entah apa yang aku rasakan tak mampu ku definisikan. Hari ini adalah hari yang sangat special, mengapa? Karena hari ini umurku beranjak ke-20 tahun. Umur yang tak pantas lagi dianggap anak kecil, umur yang beranjak pada gerbang kedewasaan. Umur dimana seseorang sudah menentukan masa depannya. Ya, umur disaat egoisme perlahan-lahan surut dari karakternya.
           

Sabtu, 11 November 2017

_Filosifi Rizqi-Nya_



 Hari ini aku dan temanku mengadakan sebuah perjalanan, perjalanan panjang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala  menitipkan beribu-ribu hikmah pada kami di setiap episode-episode perjalanan. Subhanallah.. sebelum kutuliskan kisah ini.. tak henti-hentinya hatiku berdecak kagum memuji atas kekuasaan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana disetiap keputusan-Nya.
            Ya, aku akan berbicara soal filosofi rizqi.. sebelumnya aku akan menuliskan sebuah kisah yang melatar belakangi adanya filosofi ini. Mungkin ini hanya kisah biasa, kisah-kisah yang sudah berjuta-juta orang mengalaminya di muka bumi ini. Namun bukan hanya sekedar kisah itu yang aku maksud. Sebab, aku mentafakuri dan mentadaburi kejadian yang aku alami ini dengan presepsi yang berbeda dari semua orang. Dan kisah inilah yang menghantarkan  aku untuk lebih dalam memaknai filosofi rizqi-Nya.
            Kalian pasti ingatkan? Tentang aqidah dalam pembahasan “Bahwa Allah menciptakan segala sesuatu itu tidak sia-sia”. Dan hal itu sungguh mutlak bagi Allah, dan hal itu selaras dalam keyataannya yang kita alami kan? Kalau kita tidak merasa, berarti kitalah penyebabnya.. kitalah yang kurang mengimani dan kurang yakin akan hal itu. kitalah yang melihat segala sesuatu dari cara pandang yang berbeda.
            Oke.. sekarang aku mulai bercerita, tadi sekitar jam 08.30-an aku dan temanku beranjak pulang ke tempat kami menimba ilmu, di sepanjang perjalanan tidak ada pemandangan yang istimewa maupun kejadian-kejadian aneh. Hingga suatu saat... tiba-tiba temanku memberhentikan motornya. Aku terkejut dan sedikit kaget. Kenapa nie.. ada apa ukh? Temanku bilang: “ ini... kayaknya bannya bocor deh”. Setelah kita check, ternyata benar, ban depannya kempes. Kebetulan di samping jalan tempat kami berhenti ada warung, aku memberanikan diri untuk bertanya; “ maaf ibu.. disekitar sini ada bengkel? Tanyaku. Mungkin suaraku tidak terdengar.. sehingga ibu itu bertanya: Apa mbak? Anu bu.. bengkel motor disekitar sini di sebelah mana ya? Tanyaku lagi. “oooh.... itu mbak didepan” kata ibu itu seraya menanjukkan bengkel motornya. Masyaallah... aku malu, ternyata bengkelnya dekat sekali hanya berjarak satu rumah dari warung ibu itu, hanya saja karena kami panik jadi kami tidak melihat disekitar. 
            Akhirnya.. kami bawa motor itu ke bengkel depan. Subhanallah... Allah begitu memudahkan perjalanan kami. Nah, dari sini aku berfikir “ memang benar, Allah menciptakan segala sesuatu itu tidak sia-sia, Allah begitu baik sekali padaku hari ini”. Ban bocor deket bengkel= Rezqi yang Allah hantarkan untuk tukang bengkel. Itulah filosofinya. Masyaallah.. Allah ingin memberhentikan aku dengan cinta dan kasih sayang-Nya, sebab dalam hartaku ada harta tukang bengkel yang Allah titipkan lewat aku. Yang mana harta itu untuk menghidupi keluarga kecilnya. Masyaallah... Skenario-Mu begitu sempurna. Kau berhentikan aku tepat didekat tukang bengkel. Kau yang mengahantarkan aku untuk memenuhi rizqinya tukang bengkel. Masyaallah... sungguh Ya Allah.. ini bukanlah suatu kebetulan belaka, ini bukanlah kejadian biasa, ini adalah hal yang sangat luar biasa dalam hidupku. Ya Allah.. aku senang dan terkagum kagum tiada henti.
            Setelah selesai ke bengkel, aku dan temanku melanjutkan perjalanan kami. Oh, ya.. sebelumnya aku mau melengkapi sepenggal cerita yang tertinggal. Sebelum pergi aku diberi uang oleh abiku Rp. 50.000 untuk uang bensin, seraya berkata: “ diisi full ya teh!” aku menjawab “iya bi, insyaallah”. Nah, Tadi biaya operasional di bengkel Rp. 30.000, kemudian ketika kami mendekati ma’had, kami mengisi bensin. Aku bilang sama temenku, “ukh... ngisinya 20.000 aja ya, soalnya tadi uangnya sudah habis buat ke bengkel, ga papa lah gak full juga”. temenku mengiyakan. Qadarullah wa maasya’a fa’ala ternyata nominal 20.000 ribu itu cukup untuk memfullkan tangki bensin motor itu, dan itu benar-benar full. Masyaallah... aku menyaksikan fullnya bensin itu didepan mataku. Masyaallah ...sekali lagi aku semakin yakin bahwa ini bukanlah sebuah kebetulan belaka. Ini adalah rencana Allah yang Maha Indah. Dan semua rencana di dunia ini akan terlihat indah apabila kita memandang segala sesuatu dengan kaca mata yang berbeda. Ya, memandang sesuatu dengan selalu berpandangan positif yang kaya akan Hikmah.    Aku berharap.. dengan berbaginya kisah ini membuat teman-teman termotivasi untuk selalu berhusnudzan billah... karena semua di dunia ini bukanlah sebuah kebetulan dan hanya sia-sia belaka. Ingatlah..! ada Allah Sang Pengatur Semesta.. ada Allah tempat kita bergantung Segala... semoga bermanfaat teman...
“Salam Hikmah Untuk Hari Ini”        
Sabtu, 11 November 2017

Rabu, 08 November 2017

FIND YOUR PASSION



        Ketika umurku beranjak ke-20 tahun, aku merasa bahwa aku belum menjadi diriku sendiri seutuhnya. Aku masih terkukung oleh sistem yang membuat aku semakin merasa terpenjara. Aku menjalankan kehidupanku layaknya sebuah robot yang melakukan suatu hal atas dasar perintah. Maka, tak mengherankan jika jiwa manusia akan terasa terkekang, karena manusia adalah makhluk yang diciptakan memiliki keistimewaan. Ia bukanlah robot yang dapat diperkajakan apapun yang pengendali inginkan. Ia berbeda dan sungguh sangat berbeda.
            Namun, aku tak akan pernah menyerah begitu saja, aku ingin mencari passion dalam hidupku, passion yang membuat hidupku bahagia, bergairah, dan tentu akan merasa lebih baik lagi. Ya, aku ingin hidup sebagaimana kata hatiku. Sebab, hal-hal yang kita senangi dan kita cintai kelak akan membesarkan kita, dan akan menjadikan diri kita sesungguhnya.
            Kita akan memberikan kemanfaatan bagi sesama dengan apa-apa yang ada pada diri kita. dan tentunya hal yang kita senangi akan membuat kita lebih terjaga keikhlasannya dalam menjalani hidup ini. ingatlah! Ada banyak kisah-kisah para pencari passion hidupnya. Ada mereka-mereka yang gagal dalam menjalani hidupnya namun mereka terus gigih dan tidak terlihat menyerah begitu saja. mereka sungguh-sungguh dalam menjalani hidup ini, karena mereka ingin mempersembahkan yang terbaik untuk hidupnya.
            Sahabat.. ingatlah! Bahwa hidup ini adalah anugrah, anugerah yang patut kita syukuri. Disyukuri dengan melakukan yang terbaik. Mengapa yang terbaik? Ya, sebab yang terbaiklah yang akan mendapatkan nilai plus di sisi Allah SWT. Sebagaimana para generasi kita terdahulu yang telah mengungguli kita dalam kebaikan. Bukankah Allah mengatakan dalam Al-Qur’an bahwa manusia yang terbaik adalah manusia yang terbaik amalannya? Ini soal kualitas yang bukan sekedar  kuantitas semata. Untuk itu jangan pernah ragu melakukan kebaikan yang kamu sukai dan cintai, selama masih dalam koridor syariat-Nya, dan selama memberikan banyak manfaat kepada sesama. Wallahu musta’an  

Senin, 06 November 2017

TETAP ISTIQOMAH DI JALAN-NYA



           Jalan dakwah begitu luas terbentang, tiada terlihat ujungnya tidak pula terlihat jalan akhirnya hingga bermuara pada ridha Allah Subhanahu wa ta’ala. Ya, hanya keridhoanlah yang kita cari dalam hidup ini, sebab ridho akan menghantarkan kita ke syurga-Nya.
            Namun, ridho Allah hanya diberikan kepada para hamba-hambaNya yang terpilih. Tentu saja orang-orang yang tetap istiqomah di Jalan-Nya. istiqomah bukan suatu hal yang mudah untuk dijalankan, sebab setan tidak akan pernah ridho kepada hamba-hamba Allah yang senantiasa berada pada jalan lurusnya. Itulah yang membuat setan merasa gerah melihatnya, tentu ia tak akan mudah begitu saja untuk menyerah menggodanya.
            Ingatkah kita, semenjak Adam diturunkan dari syurga-Nya iblis menabuh genderang permusuhan selamanya kepada para keturunan adam? Masihkan kita mengingat hal itu? bahwa musuh terbesar dan utama kita adalah Iblis la’natullah ‘alaih. Jangan pernah lengah akan hal ini, sebab apabila kita lengah akan hal ini, kita selamanya tidak akan pernah sadar bahwa perjalanan kita menuju Allah akan terus di selewengkan oleh iblis terlaknat.
            Berapa banyak manusia yang telah menjemput hidayah, kemabali lagi kepada jalan dholalah? Berapa banyak manusia yang beramal namun amalannya justru membinasakan dirinya? Berapa banyak orang yang berlelah-lelah dalam berjuang namun justru tiap tetesan keringatnya sia-sia? Sadarlah wahai saudaraku... itu semua tidak lain disebabkan oleh musuh utama kita yaitu IBLIS la’natullah ‘alaih.
            Ketika kita mulai sadar dan akan selalu waspada akan keberadaan iblis, maka kita tidak akan mudah lengah. Ibarat kita mempunyai musuh yang akan memangsa dan menerkam kita, akankah kita merasa tenang dan bersantai diri? Tidak, sekali-kali tidak akan pernah lengah, sebab iblis akan menelus kedalam jiwa kita ketika kita tengah lelah dan lalai mengingat Allah Subhanahu wa ta’ala.
            Hanya Allah lah tempat kita berlindung atas kejahatannya, sebab kita tidak akan pernha bisa hanya mengandalkan diri sendiri. Ada Allah tempat kekuatan, dan hanya kepada-Nya lah kita berserah diri. Wallahu musta’an.

Minggu, 05 November 2017

REMEMBER



Sahabat muslimah....
Pernahkah  kita merasakan semua rencana yang telah kita susun gagal berantakan?
Pernahkah kita merasakan  semua angan-angan yang kita bayangkan pecah berkeping-keping?
Pernahkah kita merasakan saat hati kita mulai tertata harus hancur seketika?
Pernahkah kita merasakan ketika kita jatuh terpuruk dan tak bisa bangkit lagi?
Pernahkah kita merasakan saat kebahagiaan yang kita rasakan dirusak oleh orang lain?
Pernahkah.. dan pernahkah.. itulah pertanyaan-pertanyaan yang memang menyakitkan untuk diungkapkan dan diingat-ingat lagi...
Sahabat muslimah...
keperihan, kesedihan, dan kegagalan yang pernah kita alami itulah yang kelak akan menjadikan diri kita sebenarnya.
Ya, karena kegetiran dalam menjalankan kehidupan itulah kehidupan yang sesungguhnya.
Lingkungan dan teman-teman disekitar kita mengajari kita untuk berjiwa besar, yang mampu mengahadapi arus dan tantangan dalam kehidupan.
Namun.. tenanglah.. Allah akan tetap menjajikan kemudahan di setiap kesukaran, jua senyuman di setiap tetesan air mata....

Sabtu, 04 November 2017

BE A PERFECT MUSLIMAH !



Menjadi muslimah yang sempurna adalah sebuah cita-cita, sebab hari ini banyak orang yang mengaku muslimah namun belum sempurna kemuslimahannya. Entah dalam hal berpakaian, bertutur dan bersikap dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan muslimah...
          Memang, menjalankan syari’at Allah itu butuh keteguhan dan keistiqomahan.. tapi disitulah letak kesungguhan seorang muslimah dalam menjalankan prinsip agamanya.
Ingatlah wahai muslimah... jangan sekali-kali tergoda oleh bisikan-bisikan telinga kirimu, sebab ia berusaha menjauhkanmu dan menjatuhkan kemuliaanmu sebagai seorang muslimah yang sempurna.
          Menjadi Muslimah yang sempurna, bukan berarti  harus perfect segalanya, namun menjadi muslimah yang sempurna adalah bagaimana ia memegang teguh prinsip agama kapanpun dan dimanapun ia berada.
Ia tak akan pernah  malu mensyi’arkan agamanya, meskipun cibiran selalu didengungkan dari kanan kirinya.
          Memang berat untuk dilalui, memang sangat sukar untuk dipertahankan.. terlebih tidak ada dukungan dari keluarga maupun lingkungan sekalipun...
Namun itulah sosok muslimah yang sempurna... sempurna dengan balutan hijab syar’i nya yang jauh dari fitnah bagi kaum lelaki. Ketawadhu’annya menjadikan ia semakin mulia, kerendahan hatinya semakin di segani..
          Begitulah sosok muslimah yang sempurna.. ia akan selalu menginspirasi dan memotivasi banyak orang dengan keteguhan prinsip yang ia pegang...

_Resolusi_

     Menjelang akhir tahun ini setiap orang pasti memiliki resolusi, ya memang resolusi ini dianggap penting apalagi pada moment-moment saat...