Selasa, 19 Desember 2017

Amerika Tunggulah Kehancuranmu!


                                Dulu... umat manusia dibuat buta dengan sandiwaranya
Janji manis menjadikan perdamaian akan tercipta di seluruh dunia
Sistem Kebebasan berekspresi bagi para penganut agama dibuatnya
Bahkan sistem itu dilindungi oleh sebuah konstitusi


Senin, 18 Desember 2017

Muslimah Zaman Now

             Sahabat muslimah... bagaimana perasaanmu menjadi muslimah di zaman yang seperti ini? berbahagia atau mengeluhkah? Semua jawabannya ada pada diri masing-masing. Cobalah kita merenung sejenak tentang nasib para wanita pada zaman dahulu, yang kemerdekaannya dirampas bahkan kehormatannya sekalipun dirampas dengan cara yang hina. Masih ingatkah sejarah kelam itu? ketika islam belum menampakkan cahayanya di muka bumi ini sungguh sangat tragis menjadi wanita di Zaman dahulu.
            Bersyukurlah muslimah.... Allah mengizinkan kita hidup di Zaman ini, yang istilah trend-nya Zaman Now.  Zaman dimana islam sudah tersebar dimana-mana, zaman dimana kita dimudahkan dalam menjalankan syari’at-Nya, zaman dimana diskriminasi muslimah tidak sedemikian parah seperti zaman dahulu....
              Sahabat muslimah.... sudah bukan saatnya lagi kita banyak mengeluh dan menangisi betapa menyedihkannya aku hidup di akhir zaman. Bukan itu muslimah..! justru dengan hidupnya kita di zaman ini.. kita bisa menyaksikan sejarah masa lalu. Ya, kita bisa belajar dari kegagalan-kegagalan dalam membangun peradaban masa lalu. Kita juga bisa menyaksikan kebenaran-kebenaran sabda Nabi yang beliau sabdakan 14 abad yang lalu.
           

Minggu, 17 Desember 2017

Pelajaran Dari Tuts Hp...



           Sore ini langit berselimut awan mendung, rintik-rintik hujan menjadikan suasana sore menjadi syahdu, membuat hatiku rindu akan rumah nun jauh disana... saat itu aku sedang mengerjakan tugas kuliah bersama teman-temanku di Perpustakaan. Aku teringat sesuatu, ya. Aku harus SMS adikku tentang bagaimana kepulangan liburanku...
           

Sabtu, 16 Desember 2017

Menghadapi Ujian



        Hari ini adalah hari pertamaku ujian di semester 5, ada banyak pelajaran yang aku dapatkan ketika hari-hari ujian. Disinilah ikhtiar seorang hamba diuji, apakah selama ikhtiar itu ia menggantungkan diri pada Allah atau tidak, atau bahkan lebih dari itu, ia hanya mengandalkan kecerdasan dirinya. Masyaallah... betapa sombongnya manusia yang seperti ini, betapa tidak fahamnya kemana alur kehidupan ini. ia merasa dirinyalah segala-galanya. Banar apa kata pepatah: USAHA tanpa DO’A adalah SOMBONG, dan DO’A tanpa USAHA adalah bohong.
           

Jumat, 15 Desember 2017

Stabilitas Hidup



 Stabilitas hidup kita ada pada bagaimana cara kita mengendalikan diri kita sendiri, mengendalikan diri berarti senantiasa menjaga kestabilan emosional, karena dari emosional lah satbilitas akan terjaga. Namun, apakah hanya sekedar itu saja? ternyata tidak. Mungkin orang-orang Barat mendengung-dengungkan Kecerdasan Emosional tanpa mengetahui apa sumber kekuatan emosional itu sendiri.

Rabu, 13 Desember 2017

Pengusik Ketenangan Hati



            sahabat muslimah.....Pernahkah kalian marah? Pasti setiap orang pernah melakukannya kan? Dan rasa itu benar-benar mengusik ketenangan hati. Karena marah adalah timbul dari setan, dan setan akan terus menaikkan gejolak rasa marah itu. kita pasti tidak sadarkan apa saja yang kita lakukan saat marah? Atau ucapan apa saja yang terlontarkan dari lisan di saat marah? Kita tak akan pernah berfikir dan tak terfikirkan apa yang kita ucapkan dan lakukan ketika marah menyakiti dan menyinggung perasaan ornag lain? Mengapa hal itu terjadi? Ya, karena diri kita memang telah dikuasai setan. 
 
            Hal ini harus kita sadari betul, perkara kecil dan remeh pun bisa menimbulkan rasa marah. Apa sebabnya? Sebab, mungkin saat itu kita tengah lalai dari dzikrullah. Ya, karena orang yang senantiasa dzikrullah dan hatinya tidak lalai (artinya dalam kendali dirinya) maka tidak akan mudah marah. Katika kita marah, hal yang pertama kali kita lakukan adalah dzikrullah. Karena dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenang. Ketika hati tenang maka dengan sendirinya gejolak emosional kita mereda dan perlahan-lahan stabil.
           

Kamis, 07 Desember 2017

Leadership




Begitu berartinya sebuah kepemimpinan, ia mengajariku akan banyak hal dalam kehidupan. Bicara tentang kepemimpinan, aku teringat kisah pada masa Rosulullah saat dimana beliau hendak menghembuskan nafas terakhirnya, para sahabat disekelilingnya benar-benar gelisah tentang siapa yang hendak menggantikan kepemimpinan rosulullah . Betapa khawatirnya mereka apabila umat islam ini hidup dalam ketiadaan kepemimpinan. Sungguh mereka tidak akan pernah rela sedetikpun umat ini hidup tanpa seorang pemimpin atau dalam islam disebut khalifah.
           

Selasa, 05 Desember 2017

Bohong Itu Pahit!

       

Sahabat muslimah.. pernahkah kalian berbohong? Setiap orang pasti pernah melakukan kebohongan, entah karena ada suatu alasan tertentu ataupun memang sengaja menutupi kesalahan yang ia buat. Berbohong memang manis dirasa, namun kemanisan itu hanyalah sementara, sebab bohong memproduksi kepahitan sepanjang hidup. mengapa bisa begitu? Sebab orang yang berbohong akan hidup dalam ketidak nyamanan. Ia akan terus dihantui atas kebohongan yang ia buat, ia akan senantiasa cemas dan penuh ketakutan. Ya, takut kebohongannya akan terungkap dan diketahui orang lain.
           

Minggu, 03 Desember 2017

_Lelahnya Hati_



Lelah hati ini berkecibung dalam kemaksiatan, lelah raga ini mengikuti nafsu yang kian membara tak juga reda....
 lelah lisan ini menyebut-nyebut kalimat yang bukan dzikrullah...
 lelah kaki ini melangkah pada sebuah tujuan yang bukan lillah...
Lelah tangan ini menggapai duniawi yang hanya sementara dan sekejap...

Sabtu, 02 Desember 2017

_Refleksi 212_



Bismillah...
            Tak terasa 1 tahun berlalu, namun masih hangat di pelupuk mata tentang gerakan Revolusi 212,  sebuah gerakan refleksi keimanan yang mengusung persatuan umat.Ya, karena hanya dengan persatuan umatlah islam akan bangkit dan berjaya di muka bumi ini. Persatuan umat islamlah yang menggentarkan dan memporakporandakan barisan musuh-musuh islam, sebab persatuan adalah sumber segala KEKUATAN.
             
Bersatu berarti tak ada lagi ambisi pribadi maupun kelompoknya masing-masing. Bersatu berarti melunturkan ego dan kepentingan pribadi demi tercapainya kepentingan bersama, Bersatu berarti merapatkan barisan, menyusun kekuatan, demi meraih satu tujuan.
            Sejak runtuhnya khilafah Utsmaniyah tahun 1924 M umat islam bak seekor anak ayam yang kehilangan induknya. Betapa naifnya anak ayam itu, ia tak memiliki perlindungan dan keamanan. Hidupnya laksana buih yang terombang ambing dilautan tak tentu arah. Ia kehilangan jati dirinya.
            Gerakan 212 menjadikan umat islam berangsur-angsur menemukan kembali induknya yang selama ini hilang. Persatuan umat menunjukan adanya sebuah kekuatan. Kekuatan untuk menghalau musuh yang menyerang dari segala lini kehidupan. bersatu berarti tak ada lagi celah dan menjadikan musuh sulit  untuk menyelusup ke dalam tubuh umat islam.
             Umat islam harus senantiasa sadar, bahwa ada banyak orang-orang munafik yang menelusup ke dalam tubuh umat islam. Keberadaannya bak srigala berbulu domba yang siap menerkam dan menggerogoti dari dalam. Perlahan-lahan namun pasti, oleh karenanya setiap pribadi muslim harus senantiasa sadar dan kepada siapa saja ia harus bersikap waspada. Kehati-hatian dan kewaspadaan umatlah yang menjadi benteng ulung untuk menghalau setiap gerak-gerik musuh yang nyata maupun maya.
            Aqidah al wala’ wal baro’ merupakan aqidah yang harus digenggam erat dalam kehidupan. Sebab ini adalah zaman fitnah yang menyebabkan musuh menjadi kelabu sehingga umat islam sering tertipu dan tak menganali seperti apa bentuk musuhnya. Jika musuh islam membuat seribu cara agar umat ini berpecah belah, maka sudah sepatutnya kita menyiapkan sejuta cara untuk mengahalau agar tidak terjadi perpecah belahan umat ini.
            Dengan memelihara persatuan, merapatkan barisan, menyusun kekuatan maka Khilafah islamiyah akan mudah untuk terealisasikan. Sesuatu yang terencana akan mudah untuk mencapai satu tujuan. Dan tujuan Persatuan umat tak lain untuk menegakkan Kekhilafahan ‘ala manhaji nubuwwah di muka bumi ini. tetap istiqomah menjaga SPIRIT 212!!
 Wallahu Musta’an A’lam...

_Resolusi_

     Menjelang akhir tahun ini setiap orang pasti memiliki resolusi, ya memang resolusi ini dianggap penting apalagi pada moment-moment saat...